Surabaya – Jumlah desa dan kelurahan yang telah memiliki ruang observasi di Jatim terus mengalami peningkatan. Per hari ini, Selasa (21/4/2020) sudah ada 7.350 ruang observasi di seluruh Jatim. Jumlah tersebut setara dengan 86,3% dan masih tertinggi di Indonesia.
“Ketika kemarin koordinasi dengan kepala gugus tugas masih masih81,5 %, Jatim sudah yang terbesar dari seluruh Indonesia untuk ruang observasidesa dan keluarahan. Dan hari ini 86,3 %, dari jumlah tersebut yang sudahterpakai ada 269 ruang observasi dan yang dikarantina ada 1.469 orang,” kata GubernurJawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.
Dia menandaskan bahwa ini artinya para kepala desa dan lurahsebetulnya memiliki komitmen yang luar biasa untuk sama-sama melakukanpemeriksaan secara berlapis. Ruang observasi ini mendekatkan mereka yang barumasuk ke kampung halamannya dengan keluarga mereka meski mereka dalam masakarantina selama 14 hari.
“Dengan lokasi karantiana yang dengan dengan keluarga inimaka mereka masih bisa berinteraksi dengan physical distancing yang aman,”tandas Gubernur.
Sementara, ada enam kota yang perlu terus didorong untuk menyediakanruang observasi. Enam kota itu yaitu Kota Surabaya yang masih 17,53%, Kota Blitar14,29%, Kota Malang 12,28%, Kota Madiun 11,11%, Kota Batu 8,33%, dan Kota Probolinggo6,9%.
“Jadi masih ada enam kota yang kita harapkan masing-masingakan memaksimalkan di desa dan kelurahannya supaya ruang observasi akandidekatkan dengan keluarga dimana mereka akan kembali. Sebaliknya, terimakasihpada kabupaten dan kota yang sudah menyiapkan ruang observasi di tingkat desadan kelurahan yang sudah mencapai 100%. (ufi)
.jpg)
