27 April 2025

Get In Touch

Mas Dhito: Pemkab Kediri Siap Kerjasama Sektor Budaya dan Pariwisata dengan Pihak Manapun

Pagelaran kolosal Candet Ding Pituning Pitu dengan tajuk Indonesia Raya Sujud rangkaian roadshow Bali Nata Bhuwana yang digelar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di Candi Tegowangi, Kabupaten Kediri.
Pagelaran kolosal Candet Ding Pituning Pitu dengan tajuk Indonesia Raya Sujud rangkaian roadshow Bali Nata Bhuwana yang digelar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di Candi Tegowangi, Kabupaten Kediri.

KEDIRI, (Lenteratoday) - Roadshow Bali Nata Bhuwana yang digelar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali mampir ke Candi Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/10/22). Kehadiran mereka yang menampilkan pagelaran kolosal Candet Ding Pituning Pitu dengan bertajuk Indonesia Raya, Sujud Ibu mendapatkan perhatian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Melalui Wabup Dewi Mariya Ulfa, bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengatakan, Pemkab Kediri selalu membuka luas kerjasama di sektor budaya dan pariwisata dengan pihak manapun. Hal tersebut dilakukan guna memberdayakan seni budaya daerah sebagai benteng kepribadian bangsa.

“Ini komitmen kita dalam nguri-nguri dan memperkokoh tekad dalam memberdayakan seni budaya daerah sebagai benteng yang kuat untuk memperkokoh kepribadian Indonesia,” katanya.

Pagelaran semacam ini, lanjut Mbak Dewi (sapaan akrab Wakil Bupati Dewi), menjadi ajang promosi pariwisata dan segala potensi daerah Bumi Panjalu.

 “Termasuk juga ajang bagi generasi muda menunjukkan kreativitas,” tuturnya.

Seperti diketahui Mas Dhito mempunyai perhatian khusus dalam seni budaya. Diberbagai agenda pemkab terlihat menyediakan ruang bagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan kesenian dan kebudayaan. Mulai dari Seni Jaranan, Wayang, hingga diskusi-diskusi budaya serta pelestarian keris.

Di sisi lain, Mbak Dewi menambahkan pagelaran seni semacam ini juga turut menyumbang penambahan wawasan serta penguasaan seni budaya terutama terhadap kaum milenial. “Selain itu meningkatkan wawasan serta penguasaan seni budaya, pengetahuan kemampuan, kreativitas dan kerja keras dalam mengembangkan seni budaya dan mengelola talenta,” tambah Mbak Dewi. 

Secara terpisah, Rektor ISI Denpasar, I Wayan Adnyana mengatakan pagelaran ini merupakan serangkaian Bali Nata Bhuwana pertama 2022. Pihaknya memilih Kota Surabaya untuk pameran, seminar, dan workshop budaya.  “Terus yang di Kediri kita melakukan tari kolosal Pituning Pitu Indonesia Raya : Sujud Ibu itu,” terangnya. 

Menurutnya, tari yang dilakoni oleh 148 penari dari mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan tersebut merupakan kreasi baru pengembangan tradisi yang menceritakan kepahlawanan Garudya.

“Garudya itu tidak mengenal kematian untuk melakukan kepahlawanan, sampai menemukan tirta amerta. Tegaknya kepahlawanan tidak boleh pudar yang kita contoh dari kepahlawanan garudya tersebut,” pungkasnya.

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.