21 April 2025

Get In Touch

Sekdaprov Jatim Minta Sosialisasi PSBB Bisa Maksimal

Sekdaprov Jatim Minta Sosialisasi PSBB Bisa Maksimal

Surabaya – Menjelang pelaksananPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) JawaTimur Ir. Heru Tjahjono meminta pada Pemkot Surabaya, Pemkab Gresik dan PemkabSidoarjo untuk memaksimalkan waktu 3 hari untuk melakukan sosialisasi secaramenyeluruh.

"Tolong kepada saudara-saudara sekalian,sosialisasi terkait pelaksanaan PSBB ini harus efektif dilakukan dalam waktutiga hari ini dan harus benar-benar sampai ke masyarakat, jangan sampai saatPSBB berlangsung ada masyarakat yang belum mendapat informasi," tegasSekdaprov Heru Tjahjono saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) PersiapanSosialisasi PSBB di Gedung Negara Grahadi, Jumat (24/4/2020) malam.

Sekdaprov Heru menegaskan, dalam pelaksanaansosialisasi PSBB kepada masyarakat hendaknya melibatkan unsur Forkopimdasetempat. Karena menurutnya, pandemi covid-19 dan pemberlakuan PSBB di SurabayaRaya adalah tanggungjawab semua pihak demi memutus mata rantai penyebarancovid-19.

"Pada pelaksanaan sosialisasi mohonmelibatkan aparat Kepolisian dan TNI, ini tanggungjawab kita bersama,"ucapnya.

Heru Tjahjono pun menyampaikan agarpelaksanaan PSBB yang bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan ini perlupenyampaian yang persuasif dan humanis sesuai kearifan lokal dengan melibatkanbanyak pihak. Seperti saat berjualan dan membagi takjil, patrol untukmembangunkan sahur yang dimungkinkan masih terdapat di beberapa daerah.

"Berjualan dan berbagi takjil itu bagiankearifan lokal, jadi bagaimana kita bisa memberikan pemahaman kepada merekabahwa Ramadhan kali ini berbeda dengan sebelumnya, tanpa melarang tetapi merekaharus tetap melakukan protokol kesehatan," pintanya.

Heru pun menegaskan pentingnya persamaantindakan di tiga wilayah terkait jika ditemukannya masyarakat yang tidakmematuhi aturan PSBB. Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Gresik harusmempunyai kesepakatan terkait tindakan apa yang akan dilakukan ketika mendapatiwarung kopi yang masih buka dengan menyediakan tempat duduk di dalamnya.

"Jangan sampai di Surabaya, Sidoarjo danGresik berbeda, nanti mereka akan bilang Sidoarjo tidak seketat di sinimisalnya, ayo ngopi ke sana saja, ini bahaya, jadi harus sama," tegasnya.

Untuk itu, dirinya meminta perlunya penyiapanupaya antisipasi jika memang saat pelaksanaan PSBB ditemukan masyarakat yang tidakmematuhi aturan. Seperti berboncengan lebih dari 1 orang jika menggunakankendaraan pribadi roda dua. Lalu masyarakat yang berusia lebih dari 60 tahuntetapi masih bepergian, atau ada moda transportasi umum yang penumpangnyamelebihi yang ditentukan.

"Yang seperti ini harus kita pikirkan,jangan mereka kemudian diterlantarkan, berikan pemahaman secara persuasif,sediakan kendaraan untuk membawa mereka atau bagaimana, karena mereka tetapharus kita perhatikan, jangan sampai mereka terlantar," urainya.

Selain itu, Sekdaprov Heru juga mengharapkanagar sosialisasi ini berjalan lancar, dan efektif dengan tujuan saatpelaksanaan PSBB berjalan, masyarakat bisa disiplin mematuhi semua aturan.Sehingga upaya untuk menurunkan bahkan menghentikan mata rantai penyebarancovid-19 dapat berhasil.

"Sekali lagi, sosialisasi ini harusefektif dalam waktu yang singkat ini, masyarakat disiplin saat PSBB sehinggakerja keras dan segala upaya kita untuk dapat menurunkan secara signifikan ataubahkan memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini dapat berhasil,"pungkasnya.

Hadir dalam rakor tersebut Kepala DinasTenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Jatim Himawan Estu Bagijo, Kepala BiroAdministrasi Kesejahteraan Sosial Setda Prov Jatim Hudiono, Perwakilan PoldaJatim, Perwakilan Kodam V Brawijaya, Setdakota Surabaya Hendro Gunawan, SetkabSidoarjo Achmad Zaini, dan Asisten Administrasi Pembangunan Kab. Gresik IdaLailatussa'diyah. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.