SEMARANG (Lenteratoday) - Curah hujan yang tinggi menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Kota Semarang. Pasalnya, akhir-akhir ini kerap terjadi bencana banjir. Merespon hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Semarang, menyediakan Aplikasi Pantau Banjir.
Aplikasi Pantau Banjir merupakan kerjasama Diskominfo dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Semarang dan Dinas Perhubungan Kota Semarang. Nantinya, CCTV dari masing-masing instansi tersebut akan diintegrasikan dalam satu aplikasi.
Kepala Bidang Layanan E-Government Diskominfo Kota Semarang, Arif Budiman, menyampaikan bahwa melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memantau ketinggian air. Selain itu, juga memberikan peringatan kepada masyarakat ketika terdapat potensi banjir.
"Di aplikasi itu, masyarakat bisa ikut memantau ketinggian air, debit air. Jadi, aplikasi itu setiap sepuluh menit dia langsung update otomatis, sudah ada airnya, ketinggiannya berapa. Jadi misal dibendungan itu siaga 1 merah, kira-kira 3 jam kemudian sampai semarang gitu kan berarti kita harus siap-siap," ungkapnya saat dihubungi melalui telpon belum lama ini.
Nantinya, CCTV yang terpasang akan dibagi menjadi 3 klaster. Adapun ketiga klaster tersebut yakni pompa air, sungai, dan wilayah yang memiliki potensi banjir atau memiliki genangan air.
"Dijadikan satu dalam aplikasi, sehingga masyarakat akan tau, bukan hanya petugas. Jadi, kita memudahkan masyarakat untuk mengakses. Jadi semua oPD bekerja sesuai porsinya, kemudian Kominfo mengintegrasikan menjadi satu titik aja," katanya.
Rencananya, di aplikasi pantau banjir juga akan dipasang dashboar Call Center 112 yang siap bertugas selama 24 Jam. Sehingga, masyarakat dapat melapor setiap saat ketika ada potensi banjir.
"Akan ada dashboar pelayanan di 112 yang bertugas 24 Jam jadi nanti bisa menginfokan langsung. Terutama daerah yang dilintasi sungai-sungai besar," ujarnya.
Diskominfo sendiri berencana untuk memasang 70 CCTV tambahan di titik-titik tertentu. Adapun titik-titiknya masih dirundingkan bersama camat.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati
