SEMARANG (Lenteratoday) -Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya sejumlah bencana di Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat, sebanyak 8 kabupaten/kota dilanda bencana (banjir, puting beliung, dan tanah longsor).
Adapun 9 daerah tersebut yakni Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Kendal, Grobogan, Demak, Jepara, dan Kota Semarang. Sejauh ini, bencana terbesar yakni banjir di Kabupaten Cilacap yang merendam 5 desa. Selain itu, banjir di Kota Semarang dengan ketinggian lebih dari 1 meter.
“Sebenarnya dampaknya rata-rata hampir sama setiap bencana. Cuma di Cilacap dan Semarang selain langganan bisa dibilang terparah,” kata Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursari, Senin (7/11/2022).
Adapun jumlah warga terdampak banjir di Cilacap mencapai 2.718 orang dengan jumlah pengungsi sebanyak 37 orang. Sedangkan di Kota Semarang, belum diperlukan adanya tempat pengungsian lantaran waktu banjir yang diperkirakan dapat surut sebelum 24 jam.
“Sejauh ini belum ada informasi itu. Semarang sifatnya juga baru bantuan logistik. Karena ini sifatnya banjir langsung surut. Jadi nggak banyak pengungsian, mereka untuk sementara waktu hanya bergeser ke rumah saudaranya,” ungkapnya.
Disamping itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrim. Salah satunya, dengan mengakses informasi pra perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurutnya, masyarakat seharusnya melakukan mitigasi awal dengan mengamankan barang-barang berharga. Selain itu, juga menyiapkan pintu anti banjir.
“Itu antisipasi ya jadi kalau dirasa wilayah itu, warga sadar bahwa wilayahnya rawan banjir rawan longsor tentunya sudah mengantisipasi,” katanya.
Reporter: Azifa Azzahra|Editor: Arifin BH
