20 April 2025

Get In Touch

Presiden Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia - Uni Eropa

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu, 12 November 2022. Foto: BPMI Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu, 12 November 2022. Foto: BPMI Setpres/Kris

KAMBOJA (Lenteratoday) - Presiden RI, Joko Widodo, mendorong terwujudnya kerjasama antara Indonesia dengan Uni Eropa. Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu (12/11/2022).

Selain itu, Presiden juga mengajak Uni Eropa untuk terus meningkatkan kerja sama tidak hanya dengan namun juga dengan ASEAN.

“Kondisi dunia tidak membaik, krisis multidimensi harus kita hadapi antara lain krisis pangan, krisis energi, dan inflasi. Hanya satu opsi untuk menangani tantangan tersebut yaitu kerja sama,” ucap Presiden Jokowi.

Sementara itu, dalam sambutan pengantarnya, Presiden Dewan Eropa mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Presidensi G20 Indonesia di tengah situasi yang sedang tidak mudah seperti sekarang ini. “Dewan Eropa mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia," ucap Michel.

Sementara, Jokowi juga menyampaikan bahwa sebagai mitra wicara pertama yang menjalin Kemitraan Komprehensif Strategis dengan ASEAN, Australia dan ASEAN memiliki peran penting untuk membangun kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai dan sejahtera.

“ASEAN dan Australia juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional. Saya berharap kiranya Australia juga memiliki kesamaan pandangan dengan ASEAN mengenai pentingnya kerja sama yang inklusif. Inklusivitas sangat penting untuk memperkuat strategic trust,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam KTT yang dihadiri pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tersebut, Presiden Joko Widodo mengemukakan tiga hal fokus kerja sama yang dapat diperkokoh antara ASEAN dan Australia. Yang pertama menurut Presiden, ASEAN dan Australia harus terus menjalin kerja sama konkret dalam konteks Indo-Pasifik.

“Saya yakin ASEAN – Australia dapat segera mengambil beberapa pilot projects dari 4 prioritas kerja sama yang tertera dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dalam kaitan itu sebagai Ketua ASEAN tahun depan, Indonesia harapkan partisipasi Australia dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum,” kata Presiden.

Fokus kerja sama yang kedua menurut Presiden Jokowi adalah Australia dapat menjadi jembatan untuk memperkuat komunikasi antara ASEAN dan Pacific Islands Forum (PIF). Indonesia mengusulkan komunikasi antara Sekretariat ASEAN dan PIF bisa mulai terjalin.

“Ketiga, on bilateral note, saya mengajak Australia untuk hadir dan berkontribusi dalam pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development yang utamanya akan memberikan perhatian pada kerja sama ekonomi dan pembangunan di kawasan Pasifik,” ucap Presiden.

Di akhir pengantarnya, Presiden Jokowi menggarisbawahi pentingnya ASEAN dan Australia yang memiliki tanggung jawab menjadikan kawasan kita sebagai epicentrum of growth.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. (*)

Sumber : BPMI Setpres | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.