19 April 2025

Get In Touch

Karyawan Resign Massal, Semua Kantor Twitter Tutup Khawatir Disabotase

Meme yang diunggah di akun twitter Elon Musk usai karyawannya secara massal memiih mundur. (tangkapan layar)
Meme yang diunggah di akun twitter Elon Musk usai karyawannya secara massal memiih mundur. (tangkapan layar)

WASHINGTON (Lenteratoday)- Gonjang-ganjing terus membayangi Twitter usai dibeli oleh Elon Musk . Terbaru, salah satu orang terkaya di dunia itu memberi ultimatum  bila karyawan tidak mau bekerja keras, maka karyawan langsung akan diberi 3 bulan gaji sebagai pesangon alias dipecat. Ratusan karyawan Twitter memilih langsung resign dan setelahnya, seluruh kantor Twitter ditutup.

"Ke depan, untuk membangun Twitter 2.0 dan sukses di dunia yang semakin kompetitif, kita perlu untuk benar-benar hardcore. Ini artinya bekerja dalam jam kerja panjang di intensitas tinggi. Hanya performa istimewa akan lolos passing grade," tulis orang terkaya dunia itu di email untuk pegawai.

Karyawan pun diberi tenggat waktu untuk mematuhi perintah itu dengan menekan tautan yang dikirim. Akan tetapi sebelum itu, New York Times melaporkan ratusan pegawai memilih resign saja dengan pesangon 3 bulan gaji.

Setelah itu, Twitter mengumumkan seluruh kantornya ditutup dan akses karyawan ke kantor dicabut selama beberapa hari. Apa alasannya? Seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (18/11/2022) Elon Musk dan petinggi Twitter lain cemas karyawan akan melakukan sabotase, khususnya mereka yang resign. Sebelum ini, ketika akan dilakukan PHK ribuan karyawan, kantor Twitter juga ditutup.

"Hi, kami menutup sementara seluruh bangunan kantor dan seluruh akses akan ditangguhkan. Kantor akan buka kembali pada Senin, 21 November," demikian pengumuman dari Twitter.

Eksodus karyawan yang resign kabarnya sangat besar, di mana yang berkomitmen untuk mengikuti perintah Elon Musk agar bekerja keras dengan jam kerja panjang hanya separuh dari total 4.000-an karyawan yang masih ada.

Musk dan timnya mengadakan pertemuan minggu ini dengan beberapa karyawan yang ragu-ragu untuk mencoba dan meyakinkan mereka untuk tetap tinggal, menurut The New York Times.

Sebelumnya, Elon Musk juga telah memberi ultimatum agar karyawan bekerja di kantor atau mereka akan dipecat. Padahal sebelumnya, Twitter longgar dalam membebaskan karyawan WFH.

Sebelumnya, dalam polling yang digelar oleh aplikasi Blind dengan peserta karyawan Twitter terverifikasi, 42% dari 180 responden memilih jawaban: Memilih opsi keluar, saya bebas!. Artinya, mereka memutuskan resign(*)

Sumber: Yahoo Finance, ist | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.