21 April 2025

Get In Touch

Demo di China Picu Pelemahan Mata Uang Termasuk Rupiah

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

SURABAYA (Lenteratoday) - Aksi unjuk rasa di China terhadap pembatasan Covid-19 hingg menuntut mundur Presiden Xi Jinping berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Pagi ini, Senin (28/11/2022), nilai tukar rupiah berada di level Rp15.693 per dolar AS. Terjadi pelemahan 20,5 poin atau minus 0,13 persen dari posisi sebelumnya.

Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga melemah. Tercatat baht Thailand melemah 0,86 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, dolar Hong Kong minus 0,17 persen, dan yuan China minus 0,91 persen.

Demikian juga dengan rupee India melemah 0,07 persen, won Korea Selatan minus 1,14 persen, dan peso Filipina minus 0,33 persen. Akan tetapi, nilai yen Jepang mengalami gejolak berlawanan dengan menguat 0,26 persen,

Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,48 persen, euro Eropa minus 0,51 persen, dolar Kanada minus 0,7 persen, dolar Australia minus 1,24 persen, dan franc Swiss minus 0,13 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra, dikutip dari CNN Indonesia, memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini.

Pelemahan rupiah mengikuti sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko pagi ini yang dipicu oleh demonstrasi yang meluas di China karena pembatasan pergerakan akibat covid-19.

Menurutnya, China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia bisa memberikan dampak negatif bagi perekonomian global bila ekonominya terganggu karena demonstrasi berkepanjangan. "Sentimen negatif ini mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman," tutur Ariston.

Selain itu, pasar masih mewaspadai sikap bank sentral AS (The Fed) terhadap kebijakan suku bunga acuannya ke depan. Ia menyebut pasar akan mencari petunjuk selanjutnya dari pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis dinihari dan data-data ekonomi penting AS yang akan dirilis pekan ini, seperti data PDB dan data tenaga kerja. (*)

Sumber : CNN Indonesia | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.