SURABAYA (Lenteratoday) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana melakukan MoU dengan Pemerintah Kota Surabaya usai mengisi pelatihan pengomposan sampah pada Selasa (29/11/2022). Nantinya, kerjasama akan difokuskan pada bidang lingkungan dan UMKM.
Pelaksana Pemanfaatan IPTEK untuk Masyarakat dan UMKM BRIN, Agung Pambudi, menyampaikan bahwa pelatihan kompos yang dilaksanakan pada hari ini sebagai perkenalan antara BRIN dengan Pemkot. Nantinya, pihaknya mengaku akan merencanakan adanya pelatihan berkelanjutan sebagai bentuk kerjasama.
"Tadi kami dengan pihak dinas, nanti ke depan akan kita rancang bagaimana ada kerjasama berkelanjutan untuk lebih dekat. Akan kita bentuk MoU, kemudian akan kita turunkan menjadi perjanjian kerjasama, disitu ada rencana-rencana kegiatan yang bisa kolaborasi antara pemkot Surabaya dengan BRIN seperti itu," terangnya saat ditemui di Hotel Narita Surabaya, di tengah acara pelatihan.
Menurutnya, hasil riset dari BRIN berpotensi membantu Pemkot dalam menguraikan berbagai permasalahan urban. Berdasar pada hasil kajian BRIN, nantinya akan dihasilkan berbagai program yang menjawab permasalahan masyarakat.
"Kita lihat bahwa di perkotaan itu, masalah sampah itu jadi masalah yang besar. Disitu, kita berusaha hadir, BRIN hadirkan riset terkait bagaimana implementasi dan lain-lain. Dari sampah yang tidak bernilai, bisa kita jadikan bernilai ekonomi tinggi," ungkapnya.
Tidak terbatas pada sektor lingkungan, namun juga melihat potensi ekonomis yang bisa dioptimalkan. Lebih lanjut, BRIN menyatakan kesiapannya untuk mendampingi UMKM Surabaya dalam bersaing di ranah global melalaui digitalisasi.
"Nanti kami ada program lain, pendampingan fasilitasi usaha mikro berbasis iptek, dimana riset bisa kami datangkan pada UMKM yang sudah memiliki ijin," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI yang bermitra kerja dengan BRIN, Bambang DH, menyambut baik adanya rencana kerjasama BRIN dengan Pemkot Surabaya. Menurutnya, kerjasama tersebut berpotensi untuk menciptakan jejaring yang kuat di antara masyarakat dalam mengatasi masalah.
"Harapannya pelatihan ini tidak berhenti sampai disini. Mereka membangun network, dengan terbangunnya network ini, kalau ada penelitian lanjutan, kita bisa saling share pengalaman," katanya. (*)
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
