26 April 2025

Get In Touch

Kagum Keberanian Bocah SD Tanya Soal KIP, Mas Dhito Hadiahi Sepeda dan Sepatu

Mas Dhito saat memanggil ke depan Muhamad Brian Putra, murid kelas 3 SD NU Darussalam.
Mas Dhito saat memanggil ke depan Muhamad Brian Putra, murid kelas 3 SD NU Darussalam.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bocah tetap saja bocah, polos, lugu dan natural kepada lawan bicara. Setidaknya itulah gambaran Muhamad Brian Putra, murid kelas 3 SD NU Darussalam saat diundang ke depan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat acara Jumat Ngopi yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Jumat (2/12/2022).

Muhamad Brian Putra justru balik berani mengajukan pertanyaan kepada orang nomor satu di Pemkab Kediri ini cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Duduk di bagian depan, Brian hanya melihat-lihat peserta lain yang usianya lebih tua darinya bertanya kepada bupati. Melihat bocah kecil itu, Mas Dhito pun memanggil Brian dan memintanya untuk maju.

"Tanya bagaimana caranya dapatkan kartu Indonesia pintar (KIP)?" tanya Brian kepada Mas Dhito. Melihat keberanian itu, tanpa langsung memberi jawaban Mas Dhito balik bertanya kepada Brian mengenai pekerjaan bapak dan ibunya.

"Bapak petani, ibu penjual minuman," aku bocah yang memiliki cita-cita menjadi polisi itu secara spontan. Mendengar pengakuan Brian, Mas Dhito mengintruksikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Mokhamat Muhsin, yang ikut mendampingi di acara Jumat Ngopi untuk menguruskan KIP bagi Brian. "Pak Muksin tolong dicatat Senin kita proses," pinta Mas Dhito.

Sebagai bentuk kebanggaan terhadap keberanian Brian, Mas Dhito dalam acara itu memberikan hadiah topi miliknya. Tak hanya itu dia mengaku akan memberikan hadiah sepatu dan sepeda untuk Brian. "Nanti saya kirim sepeda," janji Mas Dhito.

Rina, ibunda Brian yang duduk menunggu di antara peserta Jumat Ngopi lain mengaku bangga dengan keberanian anaknya. Dia menceritakan, anaknya memang ingin mendapat KIP seperti temannya di sekolah. "Sebelumnya dipameri teman yang dapat KIP katanya uangnya diambil di kantor pos. Di rumah tanya saya kenapa dia tidak dapat," terang Rina.

Semenjak itu, di rumah Brian menyampaikan keinginan supaya bisa mendapatkan uang seperti temannya. Berangkat dari keinginannya itu, menjadikan Brian berani bertanya langsung kepada bupati.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Mokhamat Muhsin, dikonfirmasi terkait pengurusan KIP menerangkan, ada dua jalur untuk bisa menerima KIP yakni jalur terpadu berdasar data warga kurang mampu, maupun jalur pengajuan dari satuan pendidikan.

Untuk pengajuan KIP tersebut harus dilampiri surat keterangan tidak mampu. Pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada orangtua Brian supaya mengurus dulu surat keterangan tidak mampu ke pemerintah desa.

"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke kementerian pendidikan," terangnya.

Pun begitu, bilamana nanti dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pihaknya akan mengupayakan supaya Brian bisa mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). (adv)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.