19 April 2025

Get In Touch

Penderita Penyakit Kelamin Meningkat, Prancis Gratiskan Kondom

Presiden Prancis, Immanuel Macron.
Presiden Prancis, Immanuel Macron.

PARIS (Lenteratoday) - Pemerintah Prancis mengatakan penyakit menular seksual sedang meningkat di kalangan anak muda di negara tersebut. Sebagai langkah antisipasi, Presiden Emmanuel Macron memutuskan menggratiskan kondom di apote pada 1 Januari 2023 mendatang.

Awalnya, pada Jumat (9/12/2022) kondom hanya digratiskan untuk anak perempuan dan perempuan berusia 25 tahun ke bawah. Hal ini untuk memastikan bahwa kaum muda dari segala usia dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Tapi, kondom gratis ini tidak berlaku untuk laki-laki, atau secara khusus menangani akses untuk transgender atau orang non-biner.

Dikutip dari Okezone.com, Macron mengatakan pada Kamis (8/12/2022) bahwa kondom akan digratiskan di apotek untuk siapa saja yang berusia 18 hingga 25 tahun mulai 1 Januari.

Tetapi setelah seorang presenter TV Prancis dan yang lainnya menantangnya di jejaring sosial pada Jumat (9/12/2022) tentang mengapa program kondom gratis tidak mencakup anak di bawah umur, Presiden pun setuju untuk memperluas program tersebut.

"Ayo kita lakukan," kata Macron dalam video selfie yang diambilnya dari sela-sela pertemuan puncak di Spanyol, dikutip AP.

"Banyak anak di bawah umur juga berhubungan seks … Mereka juga perlu melindungi diri mereka sendiri,” cuit Presiden.

Macron, yang merupakan Presiden termuda Prancis ketika pertama kali terpilih pada 2017 pada usia 39 tahun, juga menjanjikan peningkatan upaya untuk mencegah dan menguji HIV dan virus menular seksual lainnya.

Sistem perawatan kesehatan negara bagian Prancis menanggung sebagian biaya KB tetapi tidak semuanya. Sedangkan, Aborsi di Prancis tersedia gratis untuk semua orang. Di satu sisi, beberapa negara Eropa lainnya menawarkan kontrasepsi gratis atau bersubsidi. (*)

Reporter : Lutfi/Okezone | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.