21 April 2025

Get In Touch

Luhut Klaim Indonesia Salah Satu Negara Paling Rendah Utangnya

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

JAKARTA (Lenteratoday)- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan klaim utang Indonesia salah satu yang paling rendah. Pernyataan tersebut membatah tudingn beberapa ekonom yang mengatakan utang negara ini di level yang sangat tinggi.  

"Orang banyak bilang utang kita tinggi. Kita itu salah satu negara paling rendah berutang," ungkap Luhut dalam sambutannya dalam gelaran Ibadah Syukur Awal Tahun di Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan, dikutip Rabu (11/1/2023).

Luhut juga menyatakan utang yang selama ini ada juga digunakan untuk keperluan yang produktif. "Semua utang kita itu adalah utang yang produktif," ujarnya.

Di sisi lain, sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah paling baru per 30 November 2022 tercatat sebesar Rp 7.554,25 triliun. Jumlah itu naik Rp 57,55 triliun jika dibandingkan posisi utang bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.496,7 triliun.

Rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) naik menjadi 38,65% per November 2022. Kemenkeu mengklaim rasio utang masih aman karena masih jauh dari batas maksimal yang ditentukan dalam undang-undang yang mencapai 60% dari PDB.

"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis buku APBN KiTA.

Warisan Utang

Sementara itu, Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini belum lama ini mengkritisi soal utang pemerintah yang terus membengkak. Menurutnya, di masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014, utang pemerintah terus menerus meningkat.

Data yang dipaparkan Didik memperlihatkan utang pemerintah terus menerus meningkat sejak 2014, di tahun tersebut utang pemerintah tercatat Rp 2.608,78 triliun dan di November 2022 mencapai Rp 7.554,25 triliun.

"Tahun 2014 itu utang posisinya cuma Rp 2.600-an (triliun), ini SBY dihajar habis-habisan dalam kampanye hingga di hari-hari biasanya. Utang itu sampai November 2022 itu sudah Rp 7.500-an triliun," papar Didik dalam Catatan Awal Tahun Indef 2023 yang disiarkan virtual, Kamis (5/1/2023) yang lalu.

Didik menilai bisa saja Jokowi akan mewariskan utang belasan ribu triliun kepada pemimpin-pemimpin berikutnya. Pasalnya, tahun depan kepemimpinan Indonesia akan berganti.

"Itu Rp 7.500 triliun kalau ditambah BUMN Rp 2.000-3.000 triliun jadi mungkin belasan ribu triliun utang yang diwariskan pada pemimpin yang akan datang. Saya banyak teriak soal ini banyak tidak diperhatikan," sebut Didik.(*)

Reporter:dya,ist | Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.