
KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkab Kediri mengoperasikan dua pos pemadam kebakaran (Damkar) baru yang berlokasi di Kecamatan Grogol dan Ngadiluwih untuk memperkuat pos pusat di Kecamatan Pare.
Penambahan pos damkar baru itu merupakan realisasi janji Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana–akrab disapa Mas Dhito– saat melakukan kunjungan di kantor damkar Kecamatan Pare, pada 2021 lalu.
Mas Dhito berharap penambahan pos baru itu dapat mempercepat (tanggapan waktu) penanganan bilamana terjadi kejadian kebakaran, baik itu di wilayah barat sungai maupun Kediri bagian selatan.
Pos baru di Kecamatan Grogol dan Ngadiluwih itu, masing-masing disiagakan 11 personel yang dibagi dalam tiga regu dengan satu unit mobil damkar. Sedang, Pos Pare diperkuat 15 personel yang dibagi dalam tiga regu dengan dua unit mobil damkar.
"Dua pos baru di Grogol dan Ngadiluwih sudah mulai dioperasionalkan awal pekan ini," ungkap Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri Stefanus Joko Sutrisno, Kamis (12/1/203).
Pengoperasionalan dua pos damkar itu diharapkan memenuhi standar respon time atau waktu tanggap terhadap pemberitahuan sampai pelayanan pemadaman tidak lebih 15 menit dari pos terdekat. Selain itu, juga meminimalisir kerugian akibat kebakaran. "Selama ini, dari kejadian kebakaran yang sesuai respon time kita masih 60 persen," ucapnya.
Selain jalanan yang kian padat, rata-rata jarak antara lokasi kejadian dengan Pos Pare yang terlampau jauh menjadikan respon time 15 menit itu tidak semua tercapai. Berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun 2022 ditangani 86 kejadian kebakaran, satu diantaranya di Kota Kediri. Penyebab kebakaran rata-rata akibat korsleting maupun faktor kelalaian.
Untuk menjangkau kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah barat Sungai Brantas atau di wilayah Kediri bagian selatan, sejauh ini diakui Joko pihaknya mendapat bantuan dari unit pemadam Pemkot Kediri.
Armada mobil damkar yang ada secara detail disampaikan untuk di Pos Ngadiluwih memiliki kapasitas air 2.500 liter, sedang untuk armada di Pos Pare dan Pos Grogol masing-masing berkapasitas 5.000 liter
Mobil damkar yang dimiliki Kabupaten Kediri, 2 unit berkapasitas 5.000 liter merupakan pengadaan 2022. Mobil pemadam merupakan pemberian Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk memperkuat armada yang sudah ada."Untuk yang armada baru pemberian Mas Dhito kita siagakan di Pos Pare 1 unit dan 1 unit di Pos Grogol," urainya.
Guna meminimalisir terjadi kebakaran, lanjut Joko, pihaknya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi ke desa-desa. Kemudian, untuk fasilitas umum yang tidak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR) maupun hidran air, hasil inventarisir langsung dilaporkan ke instansi terkait.
Mas Dhito sebelumnya berpesan supaya fasilitas umum di Kabupaten Kediri dilengkapi dengan APAR untuk penanganan awal ketika terjadi kebakaran. Selain itu, APAR dapat mencegah digunakan kebakaran meluas. "Saya berharap di setiap fasilitas umum, minimal disediakan APAR," pesan Mas Dhito.(*)
Reporter: Gatot Sunarko / Editor: widyawati