PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Saat ini permainan lato-lato sedang viral, yang dimainkan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, permainan lato- lato sendiri sebenarnya memberikan dampak positif, antara lain bisa mengurangi ketergantungan atau kecanduan terhadap gawai.
"Salah satu dampak positif lato- lato yaitu bisa mengurangi kecanduan anak terhadap gawai atau permainan game on-line yang justru berdampak negatif terhadap perkembangan kesehatan fisik dan mental anak," papar Sigit, Jumat (13/1/2023).
Namun demikian, ia mengingatkan, permainan lato- lato tetap bisa membahayakan. Karena itu para orang tua tetap diminta mengawasi anaknya saat bermain lato- lato. Sudah ada kejadian anak yang mengalami cedera, bahkan tergolong fatal, yaitu seorang anak yang terpaksa kehilangan sebelah matanya akibat hantaman lato- lato yang terlepas.
Selanjutnya Sigit mengatakan, terkait adanya larangan bermain lato-lato di sekolah, pihaknya mendukung kebijakan ini. Karena jika dimainkan saat sedang belajar tentunya akan mengganggu proses belajar mengajar.
"Terlepas dari manfaat permainan lato- lato, tentunya tidak boleh dimainkan saat sedang belajar, siswa bisa memainkannya saat jam istirahat atau setelah jam pelajaran selesai," jelasnya.
Permainan lato- lato tidak hanya bisa mengurangi kecanduan terhadap gawai, selain itu bisa menstimulasi kemampuan motorik anak. Permainan ini juga dapat meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik.
Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini menuturkan, meskipun lato- lato adalah permainan lama yang dimainkan generasi terdahulu, namun justru lebih booming di zaman milenial ini. Harga lato-lato sendiri cukup terjangkau, dijual dengan harga bervariasi mulai sekitar Rp. 8.000 sampai Rp 10.000 per buahnya.
"Mengingat permainan lato- lato juga bisa meningkatkan perkembangan sosio emosional anak, yang sangat berpengaruh kepada kecerdasan emosional anak, maka permainan lato- lato tidak perlu dilarang, melainkan orang tua tetap mengawasi dan membatasi anaknya dalam bermain," pungkas Sigit. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
