MALANG (Lenteratoday) –Wali Kota Malang, Sutiaji, menilai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) memiliki andil strategis dalam mengawal agenda penuntasan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malamg. Oleh karena itu, penting baginya bahwa APIP harus mampu menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
"Mitigasi penyalahgunaan atau melakukan monitoring percepatan itu adalah tugasnya kepala dinas, tapi dibantu oleh inspektur ini selaku pengendali. Jadi teman-teman APIP ini yang harus mengawal penuh. Sehingga tidak ada penyalahgunaan anggaran dan seterusnya." ungkapnya, ditemui usai membuka acara Pendidikan dan Pelatihan Penerapan SPM bagi APIP di lingkup Pemkot Malang, Senin (16/1/2023).
Sutiaji juga mengungkap, bahwa di tahun 2022, kapabilitas APIP Kota Malang telah naik menjadi level 3 atau integrated. Dikatakannya, kapabilitas tersebut diukur dari kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan.
Adapun tugas-tugas pengawasan tersebut terdiri dari 3 unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Yakni kapasitas, kewenangan, dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) APIP.
“Kapabilitas level 3 sendiri artinya APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomis suatu program/kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern.Nah, capaian ini harus diimbangi dengan komitmen untuk terus berbenah. Maka, menurut saya harus dibarengi dengan penguatan literasi dari masing-masing SDM," urainya.
Sebelumnya, dalam membuka acara tersebut, Sutiaji turut mengapresiasi kegiatan Inspektorat Kota Malang. Yang dinilainya berguna untuk meningkatkan kapasitas APIP di lingkungan Pemkot Malang.
Orang nomor 1 di jajaran Pemkot Malang ini berpesan, agar APIP dapat fokus mengawal agenda penuntasan RPJMD 2018-2023. Dengan cara melakukan pencegahan terjadinya resiko kegagalan pencapaian target. Serta terus melahirkan rekomendasi solutif atas permasalahan dan implementasi kebijakan pemerintah daerah (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH
.jpg)
