20 April 2025

Get In Touch

Pedagang Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya Dilakukan Rapid Test

Pedagang Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya Dilakukan Rapid Test

Surabaya- Demi menjaga dan melindungi pedagang dan pembeli,Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan rapid test kepada pedagang PasarSimo dan Pasar Simo Gunung Surabaya. Kedua pasar tersebut dilakukan rapid testlantaran beberapa waktu lalu ditemukan salah satu pedagang yang beraktivitasditemukan konfirmasi Covid-19 dan sudah meninggal dunia.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha DaerahPemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, hari ini kedua pasartersebut sudah dilakukan rapid test. Terdiri dari 20 pedagang di Pasar Simo, 10pedagang untuk Pasar Simo Gunung dan 10 pedagang tumpahan pasar.

”Hari ini kita lakukan rapid test pukul 09.00 Wib, pagitadi. Sambil kita menunggu hasilnya,” kata Agus Hebi, Kamis (07/05/2020).

Menurutnya, jika dari hasil rapid test tersebut tidakditemukan ada yang reaktif, maka pasar tersebut kembali dibuka dan beroperasiseperti biasa. Akan tetapi, ia menegaskan, sesuai informasi yang diperoleh daricamat setempat bahwa ada salah satu pedagang tumpahan pasar yang setelahdilakukan rapid hasilnya adalah reaktif.

“Tetapi kemarin saya dapat info dari pak camat bahwa pasar yang tumpah ini kemarin dirapid test ada satu yang positif dan kita tindak lanjuti swab,” urainya.

Oleh karena itu, Hebi menyatakan, sesuai protokol yangditetapkan, maka kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus dilakukankarantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari. Terhitung mulai hari ini7 Mei – 20 Mei 2020. Namun, Hebi mengaku, saat ini pihaknya sudah berkoordinasidengan satuan petugas (satgas) terkait untuk terus melakukan tracing.

“Mereka memang tidak boleh berkativitas di pasar tersebutuntuk beberapa waktu ini. Namun tetap masih boleh berdagang. Misalnya onlinekepada para pelanggannya,” katanya.

Di samping melakukan tracing, Hebi juga menyatakan, bahwapihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepadaDinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya untuk diberikan intervensi berupa bantuan kepada sejumlah pedagang tersebut.

“Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya.Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudiandikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot,” jelasnya.

Hebi menambahkan, sebenarnya pedagang yang terpapar Covid-19 itu rumahnya persis di depan pasar.Namun, pasangan suami istri (pasutri) itu juga beraktivitas di dalam pasarlantaran memiliki stand di kedua pasar tersebut.

“Jadi rumah penderita yang meninggal ini di depan pasar. Diajuga beraktivitas di dalam pasar. Nah, yang kita rapid test ini tetangga daristan dan sama tetangga rumah,” tandasnya (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.