20 April 2025

Get In Touch

China Diduga Kerahkan Balon Mata-mata, Menlu AS Batal ke Beijing

China Diduga Kerahkan Balon Mata-mata, Menlu AS Batal ke Beijing

WASHINGTON (Lenteratoday)-Hubungan diplomatik China dan Amerika Serikat (AS) memanas usai insiden diduga balon mata-mata China beterbangan di langit Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Terbaru, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, akhirnya memutuskan untuk menunda kunjungan politiknya ke China.

Meski masih berupa dugaan, namun Angkatan Udara Amerika yakin benda yang melayang di beberapa titik di langit Amerika itu adalah alat mata-mata milik China.
“Kami tahu ini adalah balon [pengawasan] milik Cina dan memiliki kemampuan untuk bermanuver [di udara],” kata Brigadir Jenderal Angkatan Udara, Patrick Ryder, dalam jumpa pers di Pentagon, dilansir dari Reuters, Sabtu (4/2/2023).

Secara tak langsung insiden diduga balon mata-mata ini membuat hubungan AS dan China retak. Padahal sebelumnya hubungan keduanya sudah tidak harmonis.
Agenda kunjungan Blinken ini diatur langsung oleh Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping pada November 2022 lalu saat keduanya mengikuti KTT G20.

Presiden AS, Joe Biden, secara terang-terangan menolak memberikan tanggapan soal kemunculan balon udara misterius itu. Meski demikian, Biden sudah mengeluarkan larangan kepada angkatan bersenjata AS untuk menembak balon-balon itu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken

“Presiden Joe Biden Rabu kemarin memutuskan untuk tidak menembak balon saat melayang di atas Montana karena kekhawatiran militer AS tentang kemungkinan penyebaran puing,” kata pejabat pemerintahan Amerika kepada Reuters.

Hingga saat ini, pihak pemerintah China belum memberikan klarifikasi apa pun mengenai tudingan tersebut.(*)

Sumber:Reuters /Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.