
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) membeberkan manajemen sistem pengelolaan air bersih kepada rombongan Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah yang melakukan studi banding ke Kota Kediri di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri, Senin (13/2/2023).
Bagi Komisi D DPRD Jawa Tengah Kunjungan itu terkait penyusunan naskah akademik dan draft Raperda tentang Sistem Penyediaan Air Minum Regional di Provinsi Jawa Tengah.
Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri menilai momen pertemuan tersebut merupakan ajang bertukar gagasan antar-dua daerah
Ditambahkan, pertemuan itu menjadi kesempatan terbaik untuk memperbaiki kinerja pelayanan terutama masalah perairan kepada warga Kota Kediri. Kepada tamu kunjungan, Ferry menjelaskan mengenai gambaran umum kota dengan jumlah penduduk sebanyak 300.000 jiwa tersebut.
“Kota Kediri ini merupakan kota sedang dan memiliki tiga kecamatan. Kalau dilihat dari cakupan air minum kita masih melayani 22% dari penduduk Kota Kediri,” ujarnya.
Sementara itu Endang Kartika Sari, Kepala Dinas PUPR Kota Kediri dalam paparannya menjelaskan penyediaan air bersih di Kota Kediri dilayani melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dhaha maupun secara mandiri oleh masyarakat Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) dan swasta.
“Di Kota Kediri sarana prasarana air minum lebih banyak disiapkan Dinas PUPR kemudian pengelolaan kami serahkan kepada PDAM,” terangnya.
Di samping Endang menambahkan Pemkot Kediri juga menerima bantuan dari Kementerian PUPR serta hibah anggota DPRD Kota Kediri berupa pembangunan sumur untuk masyarakat.
Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah. Diharapkan dengan ketersediaan air bersih yang mencukupi dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Kediri.
Studi banding antara Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas PUPR Kota Kediri tersebut diakhiri dengan penukaran cinderamata vandel sebagai simbol terjalinnya sinergitas antar dua lembaga pemerintahan. (*)
Reporter:Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi