SURABAYA (Lenteratoday) – Balai Diklat Industri Surabaya Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Anggota DPR RI Komisi VII Bambang DH pada tahun 2023 ini menyelenggarakan pelatihan Diklat 3 in 1 operator jahit komponen, yang dilaksanakan di Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya, Jalan Gayung Kebonsari Dalam nomor 12 kota Surabaya. Diklat 3 in 1 merupakan suatu program dari Balai Diklat Indistri Surabaya yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga saat ini.
Pelatihan ini memiliki tujuan yaitu untuk mempersiapkan para calon tenaga kerja yang berkompeten dan siap kerja di perusahaan / industri garmen. Pelatihan operator jahit komponen dilaksanakan dengan 46 orang peserta dan selama 13 hari yang terdiri dari pelatihan, sertifikasi kompetensi (BNSP) hingga penempatan kerja.
Anggota DPR RI Komisi VII Bambang DH menyampaikan bahwa, program ini sangat membantu masyarakat dengan mencetak tenaga kerja baru. "Mereka kita latih, sertifikasi dan ditempatkan. Kita memang sengaja menggandeng kementerian Perindustrian yang bisa melatih dan menjaring tenaga kerja." ucap Bambang DH ketika ditemui usai acara di hotel Aston Inn Jemursari, Rabu (22/2/2023).
"Semua peserta pelatihan akan di latih dengan instruktur yang berpengalaman, sehingga dijamin mereka yang keluar pelatihan akan terampil dan dapat sertifikat baik dari BDI Surabaya maupun sertifikat kompetensi dari BNSP.
Sementara itu, Mamay Darussalam sebagai instruktur menjahit memaparkan jika program pelatihan sangat membantu calon pekerja mumpuni dan dapat bekerja di perusahaan meskipun tanpa pengalaman. "Program dari pemerintah ini memang disiapkan untuk melatih para calon pekerja. Kali ini dalam bidang menjahit yang sesuai pada kebutuhan perusahaan garmen".
Dituturkan Mamay, jika peserta memang sudah siap ditempatkan ke perusahaan tertentu sesuai bidangnya sehingga jika lulus uji kompetensi dan mendapat sertifikat akan langsung bekerja di perusahaan tersebut. Ia juga menceritakan tak banyak kendala menjadi seorang instruktur, tetapi butuh keterampilan dan kesabaran. "Kesulitan pasti ada, karena setiap peserta yang datang memiliki kemampuan yang berbeda-beda".
Senada dengan Mamay, peserta asal Gayungan Surabaya bernama Chintya mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas progam pelatihan ini. Ia mengaku tidak pernah memakai alat jahit sebelumnya tetapi setelah berlatih, saat ini ia cukup percaya diri dalam menjahit.
"Saya belum pernah menjahit sebelumnya, bersyukur sekali sekarang sudah bisa dan Alhamdulillah tak hanya mendapat ilmu juga akan direkrut di perusahaan. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada bapak Bambang DH dan BDI Surabaya Kementerian Perindustrian," pungkasnya. (*)
Reporter:mira /Editor: widyawati
.jpg)
