
SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pada para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan pelayanan atau menjadi pelayan masyarakat. Hal itu sebagai bagian dari ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan kolaboratif).
“Core values ASN BerAKHLAK itu antara lain mengajak kita akuntabilitas iya, tapi bagaimana kemudian kita bergerak memberikan pelayanan. Itu artinya bahwa ASN itu pelayan masyarakat. Jadikan itu menjadi bagian dari setiap pola gerak kita,” katanya dalam launching implementasi ASN BerAKHLAK di Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3/2023).
Lebih lanjut dia menandaskan bahwa ASN pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Khofifah menegaskan jika hal itu diwujudkan maka akan menciptakan kebersamaan, keberseiringan dalam melayani masyarakat. Dan lebih lanjut akan terbangun keikhlasan demi keikhlasan.
“Kemudian akan mengambil posisi pada kesimpulan bahwa tidak ada kesuksesan yang kita raih karena atas dasar profesionalisme dan kinerja produktifitas kita, tentu kesuksesan itu ya kinarja, ya kedisplinan, ya profesionalisme, tapi juga berseiring dengan Ridho Allah,” tandasnya.
Sehingga harus ada penguatan demi penguatan untuk penguatan dari karakter BerAKHLAK sehingga menjadi referensi bersama. Bahkan, penguatan itu bisa menjadi senjata untuk menghadapi prediksi IMF yang mengatakan ekonomi suram bahkan cenderung gelap pada 2023 ini.
“Tapi, saya optimis dengan kebersamaan kita memberikan penguatan termasuk karakter ASN BerAKHLAK lahir batin dengan yang kita bangun. Rasanya apa yang menjadi prediksi Cristalina (Managing Director IMF) bisa kita jawab, tidak menjadi gelap tapi menjadi terang, pola seperti ini menjadi semangat bersama,” tandasnya.
Disatu sisi, Khofifah juga menandaskan bahwa belakangan ini sering kali mengajak untuk bisa membangun positive thinking. “Mari membanguan kekuatan demi kekuatan, kesuksesan demi kesuksesan, kemanfaatan demi kemanfaatan, keberkahan demi keberkahan, tidak hanya untuk Jatim, tapi demi masyarakat dunia,” tandasnya.
Sementara itu Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Group, menjelaskan bahwa ada tiga strategi untuk membangun ASN yang berintegritas. Yaitu, komitmen intelektual, komitmen emosianal, dan komitmen spiritual.
“Komitmen itelektual itu jelas arahan Pak Presiden, Menpan RB. Komitmen emosional itu jiwa ASN 0dan ini sudah. Pertama kali di Indonesia sudah mencapai pada komitmen spiritual dengan memakai nilai keTuhanan dan itu saya temukan di Jatim,” tandasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan kondisi seperti ini, dia percaya bahwa dengan tiga komitmen ASN BerAKHLAK ini bisa terlaksana. Tidak cukup dengan komitmen intelektual dengan pemerintah, komitmen emosional dengan mental, dan dengan komitmen spiritual karena merasa dilihat oleh Tuhan dan itu ditemukan din Jatim.
“Saya berharap Jatim komplit karena kita tahu bahwa integritas itu tidak cukup hanya pengawasan dan tidak cukup hanya laporan, tapi integritas adalah merasa melihat dan dilihat oleh Tuhan,” pungkasnya. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi