Sidoarjo - Masa pandemi virus Covid-19 bukan saja berdampak pada industri besar. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sangat merasakan dampaknya. Untuk mempertahankan eksistensinya, dibutuhkan strategi jitu. Hal itu diungkap Achamad Amir Aslichin pada acara Ngobrol Santai live streeming di akun fanspage Facebook @sidoarjotoday, Rabu (13/5/2020).
"Butuh strategi jitu untuk bisa bertahan di masa pandemi virus Covid-19 ini. Tidak bisa dipungkiri, semua masyarakat menekan semua pengeluaranya," ungkap pemuda yang juga pengusaha sukses tersebut.
UMKM saat ini menjadi pusat penumpang ekonomi nasional. Perputaran ekonomi mikro bisa membantu meringankan beban pemerintah dalam perikonomian nasional.
"Iya UMKM menjadi ujung tombak perekonomian mikro. Jika UMKM lesu, sangat berimbas pada perekonomian mikro," Imbuh Pria yang akrab dipanggil Mas Iin tersebut.
Mas Iin menekankan, pada situasi seperti ini UMKM juga harus dibantu. Bantuan tersebut tidak harus dari pemerintah. Pihaknya juga membuka tangan lewat lembaganya "Sidoarjo Bisa" yang fokus pada pemberdayaan UMKM.
"Kita tidak muluk - muluk, kita langsung membantu apa yang menjadi kesulitan UMKM, langsung kita bantu. Silakan mengadu di kantor sidoarjobisaid kita akan kasih solusi," tandas Mas Iin.
Sementara, kegiatan ngobrol santai yang bertajuk "Pasang Kuda - kuda UMKM di Masa Pandemi Virus Covid-19" juga dihadiri CEO Bakoel Sayur, Galih Pribadi.
Galih Pribadi mengatakan, pelaku UMKM justru yang langsung merasakan eksistensi usahanya dimasa pandemi virus Covid-19. Pihaknya harus bersusah payah membangun strategi supaya bisa bertahan.
"Iya kita harus berinovasi terus menerus, meski di tengah pandemi. Tak bisa dipungkiri daya beli masyarakat juga menurun, meski menjelang lebaran," ujar Galih.
Galih menambahkan pihaknya mencoba hadir dengan solusi di tengah kerisahuan masyarakat yang lagi lesu. "Iya kita mencoba memberikan solusi bagi masyarakat meskipun itu kecil, namun bagi kami itu bisa bermanfaat, kita beri diskon, voucer gratis ongkir ," imbuh galih. (Pin)
.jpg)
