22 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri-BPN Inventarisasi dan Identifikasi 1.111 Pemilik Lahan Terdampak Tol Kediri-Tulungagung

Petugas Pemkot Kediri dan BPN memaparkan kepada pemilik lahan yang terkena proyek tol Kediri-Tulungagung.
Petugas Pemkot Kediri dan BPN memaparkan kepada pemilik lahan yang terkena proyek tol Kediri-Tulungagung.

KEDIRI (Lenteratoday)-Di wilayah Kota Kediri sedikitnya 1.111 bidang tanah dengan luas 76,51 Ha atau 768,097 m2 akan terkena proyek strategis nasional jalan tol Kediri-Tulungagung. Saat proyek tersebut memasuki tahapan inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek pengadaan tanah.

Dalam menangani tahapan tersebut di lapangan, Tim Pengadaan Tanah telah membentuk Satgas A yang bertugas mengambil data fisik terkait tanah dan satgas B yang bertugas mengambil data yuridis.

Guna menyelaraskan pemahaman kedua satgas dan masyarakat terdampak pembangunan jalan tol ini, BPN-Kecamatan Mojoroto-Kelurahan Sukorame gelar sosialisasi dan pemberitahuan investasi dan identifikasi subjek dan objek pelaksanaan pengadaan jalan tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Sukorame Kecamatan Mojoroto, Rabu (15/3/2023) di Kantor BKD Kota Kediri.

Hery Yanto, Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Kota Kediri mengatakan sebelum Kelurahan Sukorame, pihaknya telah memberikan sosialisasi dan pemberitahuan ke 4 kelurahan lain, yaitu: Kelurahan Semampir, Kelurahan Mojoroto, Kelurahan Bujel dan Kelurahan Gayam.

“Sosialisasi dan pemberitahun ini sudah kita lakukan sejak Februari 2023 lalu. Sedangkan untuk kelurahan lain yang belum akan segera kita jadwalkan,” ujarnya usai memberikan sosialisasi, Rabu 915/3/23) siang.

Hery mengaku hingga saat ini, pihaknya tidak menemui kendala cukup serius dalam proses pengadaan tanah jalan tol Kediri-Tulungagung. Menurutnya masyarakat cukup kooperatif dan mudah diajak berkomunikasi.

“Seperti saat sosialisasi hari ini tadi, kita jawab semua pertanyaan yang masyarakat butuhkan. Kita juga siap menjawab pertanyaan-pertanyaan lain melalui satgas A dan B jika masyarakat menjumpai kendala selama proses inventarisasi dan identifikasi pengadaan tanah berlangsung. Masyarakat tidak perlu takut untuk bertanya,”ungkapnya.

Selama tahapan ini masyarakat diminta mempersiapkan berbagai dokumen administrasi seperti bukti perolehan (akta PPAT/surat pernyataan waris/ jual beli/ hibah), identitas pihak yang berhak, surat keterangan riwayat tanah, surat pernyataan penguasaan fisik, surat pernyataan fisik bangunan, tanaman atau benda lain yang berkaitan dengan tanah dan bukti kepemilikan tanah (eigendom atau petok/letter C atau sertifikat).

Dalam melengkapi dokumen-dokumen tersebut Camat Mojoroto Kota Kediri, Bambang Tri Lasmono menyampaikan sesuai arahan walikota, Pemkot Kediri melalui kelurahan dan kecamatan siap membantu masyarakat terdampak tol.

“Hingga saat ini, kecamatan terus kooperatif untuk menyelesaikan masalah-masalah kewilayahan terkait dengan administasi kependudukan, hak waris, wasiat dan hibah,” jelasnya.

“Saat ini ada beberapa memang yang butuh kita mediasi antara beberapa pihak terkait kepemilikan yang belum memiliki sertifikat. Kalau untuk kendala lainnya sejauh ini tidak ada,” imbuhnya.

Hal itu didukung Lurah Sukorame Vita Sari, dikatakan pihak kelurahan bertugas melakukan pendataan masyarakat yang terdampak pembangunan jalan tol berdasarkan peta yang diberikan Tim Pengadaan Tanah.

“Total bidang yang terdampak di wilayah Kelurahan Sukorame ada 85 bidang tanah dengan luas 13,71 Ha atau 137,057 m2. Alhamdulillah warga Sukorame yang terdampak sudah terdata semua, sedangkan untuk aset Pemkot yang terdampak juga sudah diurus oleh BPPKAD. ,”tuturnya.

Terakhir Vita mengatakan pembangunan tol Kediri – Tulungagung ini membutuhkan sinergi dari semua pihak, “Harapannya semua dapat berperan aktif pada bidang masing-masing dan masyarakat juga dapat berperan aktif dalam memberikan data dan dokumen kelengkapan lain untuk mensukseskan program ini,”ungkapnya.

Sementara salah satu pemilik lahan di Kelurahan Sukorame Nono mengaku paparan pada sosialisasi ini cukup mudah dipahami dan jelas. Ia berharap sebelum dimulai proyek ini, patok dan ukuran tanah yang terkena jalan tol dapat terselesaikan sepenuhnya.

“Biar saat pembangunan berlangsung kita semua sama enaknya, pembangunan dapat berjalan lancar dan masyarakat yang terdampak juga sudah tidak memiliki beban lagi,”tandasnya.

Reporter: Gatot Sunarko/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.