21 April 2025

Get In Touch

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala U-20, PDIP: Tekad Kita Membangun Tim Sepakbola yang Handal

Skuad sementara Timnas Indonesia U-23 menjalani pemusatan latihan di Lapangan A, Gelora Bung Karno, Rabu (1/3/2023) (Dok. PSSI)
Skuad sementara Timnas Indonesia U-23 menjalani pemusatan latihan di Lapangan A, Gelora Bung Karno, Rabu (1/3/2023) (Dok. PSSI)

SURABAYA (Lenteratoday) -Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) sangat sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini tentu menjadi pelajaran berharga.

PDIP sejak awal mempunyai sikap, tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.

"Apa yang kami sampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel. Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, melalui keterangan tertulis, Kamis (31/3/2023).

Menurut Hasto, sikap yang disampaikan memiliki landasan kuat secara konstitusi dan juga historis. Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis.

Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat. Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel.

Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemerintah tentang sikap PDI Perjuangan dan potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia sejak bulan Agustus 2022.

Hasto mengaku telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara.

"Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Dengan harapan agar bisa dicari solusi yang terbaik, salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," ujar Hasto.

Sekalipun demikian, PDI Perjuangan menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobby FIFA.

"Tekad kita yang paling penting, adalah membangun kesebelasan sepakbola yang handal lambang supremasi olahraga diluar bulu tangkis. Ini harus menjadi tujuan utama dalam politik olahraga," tutup Hasto (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.