24 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Jajaki Peluang Kerjasama Sektor Wisata Air dengan Belanda

Diskusi antara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selasa (4/4/2023) sore.
Diskusi antara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selasa (4/4/2023) sore.

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menawarga beberapa peluang untuk bisa dikerjasamakan dengan Negara Belanda. Salah satunya adalah sector wisata dan pengelolaan air.

Hal itu disampaikan saat bertemu dengan Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selasa (4/4/2023) sore. Pertemuan tertutup tersebut berlangsung selama sekitar 1,5 jam.

“Kami berdiskusi kurang lebih 1,5 jam bersama yang mulia ibu Ardi dan tim. Beberapa hal kita mendapatkan support dari pemerintah Kerajaan Belanda adalah terkait dengan pengelolahan air,” kata Khofifah kepada media sambil menandaskan bahwa kerjasama yang sekarang berjalan adalah di sungai Welang.

Lebih lanjut, terkait dengan pengelolaan wisata air ini, Khofifah menjelaskan pernah berdiskusi dengan Walikota Surabaya untuk bisa memaksimalkan fungsi sungai Kalimas. Dimana, sungai Kalimas tidak sekedar sungai yang bersih tapi juga indah dinikmati melalui wisata air.

“Tadi saya menyampaikan Kalimas ini bersambung dengan sungai Brantas. Maka kalau bisa dibangun wisata air, maka bisa mengarungi Sidoarjo dan Mojokerto,” terangnya.

Selain wisata sungali Kalimas, Khofifah juga menyebutkan adalah destinasi wisata yang potensial untuk bisa dibangun kerjasama guna mendatangkan wisatawan Belanda. Destinasi tersebut adalah gereja Katolik yang ada di Surabaya. Dimana, gereja ini sering dikunjungi wisatawan dari Belanda untuk mencari tahu bahwa kakek buyut mereka menjalani proses pembabtisa di gereja-gereja tersebut.

Tak hanya itu, Khofifah juga menyebutkan jika Jatim memiliki destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan dari Belanda. Destinasi tersebut adalah benteng Van de Bosch yang ada di Ngawi. Dia menyebutkan benteng tersebut memiliki arsitektur luar biasa, dan di belakang benteng ada tulisan bahasa Belanda bermakna restoran.

“Saya menyampaikan bahwa ada destinasi baru yang rencana waktu itu diresmikan presiden bulan Oktober. Tapi belum serah terima dari Kementrian PUPR ke kabupaten Ngawi, sehingga belum jadi diresmikan,” tandasnya.

Khofifah menyebutkan, jika di benteng tersebut ada titik yang terkoneksi dengan pelabuhan cukup besar. Dimana, dulu pengiriman rempah-rempah dari Indonesia Timur dan Jawa Timur berangkatnya dari belakang benteng Van de Bosch.

“Tapi sekarang tinggal sungai sepanjang tiga meteran lebarnya. Itu juga yang kami sampaikan bahwa setelah sungai Welang dan Kalimas mungkin bisa di support bagaimana wisata air. Walaupun misalnya tidak jadi pelabuhan seperti dulu, tapi paling tidak wisata air yang akan terkoneksi dari benteng Van de Bosch,  pithecanthropus erectus di Trinil,” tandasnya.

Tak hanya itu, sambungnya, berwisata ke ngawi juga bisa sambung ke gunung Lawu. Di kawasan tersebut ada area yang sangat langka di dunia, yaitu perkebunan edelwais, kebun-kebun the. Sehingga bisa menjadi tempat wisata yang sangat indah.

“Sejauh yang saya lihat ini sudah selesai 100 persen sehingga kalau ada wisata air di belakangnya ini akan menjadi penguatan bagaimana sebetulnya kekuatan management air, kekuatan managemen Belanda memang luar biasa,” jelasnya.

Gubernur juga menyampaikan, harapan untuk bisa menguatkan kerjasama di sector pertanian dan peternakan. Terutama peternak-peternak sapi perah dari Nongkojajar dan Pujon. Sebab, Belanda dikenal sebagai negara yang memiliki penernak sapi perah cukup advance, termasuk hilirisasi produk susunya.

Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken, mengisi buku tamu di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selasa (4/4/2023) sore

Sementara itu, Ardi Stoios-Braken, mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut dibicarakan banyak sekali kerjasama yang telah berjalan maupun peluang-peluang kerjasama antara Belanda dan Pemprov Jatim, di antaranya adalah pariwisata. Bahkan dia ingin menginformasikan para rekan rekannya di Jakarta tentang peluang kerjasama yang mungkin bisa dilakukan.

“Mengenai topik yang dibicarakan mengenai manajemen air, yang sebenarnya kolaborasinya sudah berjalan, ada juga peluang-peluang baru misalnya pengelolahan limbah, energy, maritime. Kami juga mau mendengar dari otoritas Indonesia langsung mengenai peluang-peluang kerjasamanya,” terangnya.

Dia juga mengatakan adanya peluang dibidang pendidikan. Bahkan, saat ini pihak Belanda sedang melakukan proses revisi untuk cara kerja dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dia memandang bahwa sector pendidikan dan penelitian ini  cukup penting.

“Pentingnya area edukasi dan riset ini juga terdapat posisi baru dalam kedutaan dalam hal edukasi dan riset agar mahasiswa mahasiswi Indonesia bisa belajar ke Belanda baik dalam waktu pendek atau panjang, dan ini salah satu area yang terus dijajaki,” katanya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.