17 April 2025

Get In Touch

Kapolda: Korban dukun pengganda uang pasangan laki-laki dan perempuan

Kapolda Jateng Irjen Pol.Ahmad Luthfi (Ant)
Kapolda Jateng Irjen Pol.Ahmad Luthfi (Ant)

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol..Ahmad Luthfi mengatakan beberapa korban pembunuhan dukun pengganda uang ST (45) di Kabupaten Banjarnegara diketahui merupakan pasangan laki-laki dan perempuan.

"Data dari pengakuan pelaku diketahui pasangan laki-laki dan perempuan yang dikubur dalam satu lubang," kata Kapolda di Semarang, Rabu (5/4/2023).

Menurut dia, satu korban atas nama Paryanto yang merupakan korban terakhir pembunuhan sudah teridentifikasi.

Sementara sembilan korban lain yang ditemukan awal saat kasus tersebut terungkap, kata dia, belum dapat teridentifikasi.

Kesembilan jasad tersebut berdasarkan keterangan tersangka, masing-masing seorang warga asal Gunungkidul, DI.Yogyakarta; seorang laki-laki dan seorang perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dikubur dalam satu lubang.

Kemudian seorang laki-laki dan perempuan asal Jakarta; seorang laki-laki dan perempuan asal Yogyakarta; serta seorang laki-laki asal Palembang yang disebut pelaku bernama Mulyadi dikubur dalam satu lubang bersama pacarnya.

Ia menjelaskan masih didalami kemungkinan para korban yang berpasangan itu merupakan suami istri atau bukan.

Sementara total jumlah korban yang dibunuh tersangka, kata dia, mencapai 12 orang setelah ditemukan dua korban lainnya.

Seluruh korban, menurut dia, dikubur di TKP yang sama di kebun milik tersangka.

Dari hasil penyidikan, lanjut dia, setiap lubang tempat korban dikubur ditemukan botol air mineral.

Ia menjelaskan Laboratorium Forensik Polda Jateng masih akan memeriksa kandungan dugaan racun dalam botol minuman tersebut.

"Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan," katanya, mengutip Antara.

Kepolisian, lanjut dia, telah membentuk Posko DVI untuk menghimpun data "ante mortem" guna pencocokan DNA korban.

Ia mempersilakan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga atau anggota keluarganya belum pulang untuk melapor ke Polres Banjarnegara.

Sebelumnya, Polres Banjarnegara mengungkap dugaan pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang ST (45) di Kabupaten Banjarnegara.

Korban sementara yang berjumlah 12 orang tersebut dikubur di kebun milik pelaku di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Istri tak tahu

Istri dari Slamet Tohari alias Mbah Slamet, Seneh (49), mengaku tidak mengetahui jika suaminya menjadi dukun pengganda uang. 

Seneh mengaku, tidak tahu banyak aktivitas yang dilakukan suaminya meski sudah 25 tahun menikah. 

Seneh hanya mengetahui bahwa suaminya kerap menerima tamu.

"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan. Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," kata Seneh, seperti dilansir Kompas.

Seneh mengaku, dia dirinya jarang berkomunikasi dengan para tamu dari suaminya tersebut.

"Saya juga tidak pernah tanya-tanya," kata dia.

Namun, Seneh memang kerap memergoki suaminya melakukan ritual bersama tamu di sebuah ruangan di depan rumah.

"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar. Memang kerap kasih uang, tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap," ungkap dia.

Dari pernikahannya dengan Seneh, Mbah Slamet dikarunai dua orang anak (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.