20 April 2025

Get In Touch

Pasar Tradisional di Surabaya Tetap Buka Asal Patuhi Protokol Kesehatan

Pasar Tradisional di Surabaya Tetap Buka Asal Patuhi Protokol Kesehatan

Surabaya- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukanevaluasi pasar-pasar yang telah ditutup selama masa pandemi Covid-19 ini.Hasilnya, ke depan pemkot tidak akan melakukan penutupan pasarnya, tapi akanmelakukan pengaturan.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah,Agus Hebi Djuniantoro, memastikan ke depannya pemkot tidak ingin menutup pasar.Sebab, apabila menutup pasar, para pedagang ini akan mencari tempat lain untukbisa berjualan, sehingga hal itu akan menjadi masalah baru di tempat lain.

“Lebih baik kan tetap berjualan di pasar itu, tapi kita atursesuai protokol kesehatan. Sedangkan yang sakit langsung ditangani dan dirawat.Tempatnya yang sakit itu yang ditutup, bukan semuanya satu pasar ditutup. Jadi,konsep ke depannya bukan lagi ditutup pasarnya, tapi diatur sesuai denganprotokol kesehatan,” tegas Hebi.

Adapun protokol kesehatan yang harus diperhatikan di pasaradalah harus menggunakan alat pelindung diri (APD) minimal masker, pakai kacamata, dan para pedagangnya harus menggunakan sarung tangan dan hand sanitizer,sehingga ketika menerima uang bisa tetap steril. Selain itu, harus dilakukanpembatasan kerumuman dengan cara tidak boleh lama-lama berada di pasar,sehingga apabila mau pergi ke pasar, maka warga diharapkan mencatat dulu apasaja yang akan dibeli, sehingga ketika dipasar bisa lebih cepat membelikebutuhannya.

Di samping itu, physical distancingnya harus terus dijagadan diatur, baik para pedagangnya maupun para pembelinya. Bahkan, Hebi jugaberharap yang datang ke pasar itu sebisa mungkin bukan orang-orang yang rentanterkena Covid-19, seperti orang yang sudah sepuh atau orang yang punya penyakitbawaan.

“Nah, sosialisasi ini terus kita lakukan setiap hari danyang paling penting adalah pengawasannya yang harus juga dilakukan setiap hari,dan yang bisa melakukan ini adalah pedagang dan pihak pengelola,” tegasnya.

Oleh karena itu, Hebi berharap ke depannya perekonomiantetap berjalan dengan adanya pasar-pasar itu, tapi untuk memutus mata rantaipenyebaran Covid-19 juga terus dilakukan dengan pengaturannya itu. “Jadi, yangkami harapkan dua-duanya sama-sama jalan, perekonomian jalan dan pemutusan matarantai Covid-19 juga jalan,” imbuhnya.

Sedangkan salah satu pasar yang sudah siap untuk menerapkanterobosan baru itu adalah Pasar Simo berikut pasar tumpahnya. Pasar ini sudahditutup sejak beberapa waktu lalu dan rencananya akan dibuka kembali pada 20Mei 2020 mendatang, sembari dilakukan pengaturan para pedagang dan pengunjungpasar atau pembeli.

Camat Sukomanunggal Lakoli mengatakan pihaknya tidak inginada perpanjangan masa karantina pasar yang terkenal dengan sebutan Pasar Asemitu. Sebab, banyak pedagang yang mengeluh kepadanya, sehingga dia juga berharapantara protokol kesehatan dengan denyut nadi perekonomian warga juga sama-samadiperhatikan, sehingga salah satu solusinya adalah dilakukan pengaturan.

Salah satu pengaturan pasar yang telah disepakti denganpihak pedagang adalah mengatur jarak antar pedagang, memperbanyak wastafel cucitangan serta juga memakai masker. Hal itu juga berlaku bagi para pembeli,pembeli tanpa menggunakan masker tak akan dilayani. Hal itu juga berkoordinasidengan PD Pasar Surya untuk penataan di dalam pasar sendiri.

“Kami juga akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untukmenggelar rapid test dan menyiapkan pemeriksaan suhu tubuh. Bila ditemukanreaktif, maka akan dilakukan SOP kesehatan, namun tidak sampai menutup pasarsecara total, tapi hanya menutup satu lapak yang ditempati pedagang reaktif itudan lapak yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Suparno salah seorang koordinator pedagangmengaku siap mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatur pedagang pasar. Yangpaling penting bagi dia adalah tidak sampai menutup pasar secara keseluruhan."Kami berharap pemerintah untuk merelakan kami mencari nafkah, yangpenting kami tetap bisa bekerja lagi. Kami siap mendukung semuanya," kataSuparno.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.