20 April 2025

Get In Touch

Peneliti China Akhirnya Buka Data COVID-19, Darimana Asal-usulnya?

Foto pada 15 April 2020, di salah satu toko di Pasar Baishazhou Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei. (AFP)
Foto pada 15 April 2020, di salah satu toko di Pasar Baishazhou Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei. (AFP)

JAKARTA (Lenteratoday)-Pasar Makanan Laut Huanan telah dikaitkan dengan kasus-kasus pertama COVID-19.Satu tim peneliti di China akhirnya menerbitkan hasil analisis sampel yang diambil lebih dari tiga tahun yang lalu dari pasar yang dikaitkan dengan wabah tersebut.

Tapi ini adalah studi pertama yang melalui proses telaah-sejawat (peer-review) mengenai bukti biologis yang dikumpulkan dari pasar tersebut pada tahun 2020.
Dengan menghubungkan virus dengan hewan-hewan yang dijual di pasar, itu dapat membuka jalur penyelidikan baru tentang asal-usul wabah.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sampel swab yang positif virus Covid-19 juga mengandung materi genetik dari hewan liar.

Beberapa ilmuwan mengatakan ini adalah bukti lebih lanjut bahwa penyakit tersebut awalnya ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia.

Tetapi yang lain meminta kehati-hatian dalam menafsirkan temuan ini, dan masih belum jelas mengapa perlu waktu tiga tahun untuk konten genetik dari sampel itu dipublikasikan.

Teori lain berkisar pada anggapan bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor dari laboratorium di Wuhan.

Tidak Ada Bukti Pasti

Tim peneliti China itu mengunggah versi awal studi mereka ke internet pada Februari 2022, namun mereka tidak mempublikasikan informasi genetik lengkap yang terkandung dalam sampel yang dikumpulkan dari pasar.

Pada bulan Maret tahun ini, satu tim peneliti internasional lainnya membagikan penilaian mereka sendiri tentang apa yang telah diungkap oleh sampel swab dari pasar yang penting itu, setelah mendapati bahwa sekuens genetiknya telah diunggah di situs web berbagi data ilmiah.

Analisis baru ini, yang telah divalidasi oleh ilmuwan lain sebelum dipublikasikan di jurnal Nature, mencakup detail yang lebih penting tentang kandungan sampel tersebut, yang dikumpulkan dari kios, permukaan, kandang, dan mesin di dalam pasar.

Makalah tim peneliti China menunjukkan bahwa beberapa sampel - dikumpulkan dari daerah tempat satwa liar dijual - dinyatakan positif terkena virus.

Analisis mereka juga menunjukkan bahwa hewan yang sekarang diketahui rentan terhadap virus, terutama anjing rakun, dijual hidup-hidup di lokasi tersebut. Tetapi para peneliti China itu menekankan bahwa penemuan mereka tidak memberikan bukti pasti tentang asal-usul wabah.

"Sampel lingkungan ini tidak dapat membuktikan bahwa hewan-hewan tersebut terinfeksi," jelas makalah tersebut.Masih ada kemungkinan, imbuhnya, bahwa virus dibawa ke pasar oleh orang yang terinfeksi, bukan hewan.

Prof David Robertson, dari University of Glasgow, adalah seorang ahli virologi yang telah terlibat dalam penyelidikan genetik tentang asal mula SARS-CoV-2 sejak virus tersebut muncul pada tahun 2020.

Dia berkata kepada BBC : "Yang paling penting ialah kumpulan data yang sangat penting ini sekarang sudah diterbitkan dan tersedia untuk digarap oleh orang lain."
Namun dia menambahkan bahwa isi sampel adalah "bukti kuat bahwa hewan di sana mungkin terinfeksi virus".

"Yang penting adalah seluruh badan buktinya. Ketika Anda menggabungkan ini dengan fakta bahwa kasus-kasus awal Covid-19 di Wuhan terkait dengan pasar, itu adalah bukti kuat bahwa di sinilah terjadi lompatan virus dari hewan di pasar,"katanya

Temuan yang dipublikasikan ini muncul di tengah tanda-tanda bahwa teori kebocoran laboratorium mulai mendapatkan dukungan di antara otoritas di AS.

Pemerintah China telah dengan keras membantah anggapan bahwa virus itu berasal dari fasilitas ilmiah, namun FBI mengatakan mereka sekarang percaya skenario itu adalah "yang paling mungkin", demikian pula Departemen Energi AS.

Berbagai departemen dan lembaga AS telah menyelidiki misteri tersebut dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda, tetapi pada 1 Maret direktur FBI menuduh Beijing "berusaha sekeras mungkin untuk menggagalkan dan mengaburkan", serta mengungkapkan bahwa biro tersebut sudah menjadi yakin tentang teori kebocoran laboratorium "untuk cukup lama sekarang".

FBI belum mempublikasikan temuan mereka, yang membuat beberapa ilmuwan frustrasi.(*)

Sumber:BBC,ist/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.