20 April 2025

Get In Touch

Bansos Tunai hingga Sembako Terus Disalurkan

Penerima Bantuan BLT
Penerima Bantuan BLT

Memastikan Tak Ada yang Ketinggalan

Kepedulian PemerintahKota (Pemkot) Surabaya kepada warganya terus ditunjukkan di tengah pandemiCovid-19 ini. Buktinya, berbagai bantuan mulai dari bantuan sosial tunai hinggabantuan sembako terus disalurkan. Pemkot memastikan tak ada yang ketinggalan ditengah pandemi ini.

Surabaya- Berbagai bantuan itu mulai disalurkan sejak Rabu(6/5/2020). Saat itu, pemkot menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampakCovid-19. Pekan depannya, Senin (11/5/2020), bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos)berupa bantuan sosial (bansos) tunai juga disalurkan kepada warga.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di KotaSurabaya yang sekaligus Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawanmengatakan ada dua macam bantuan yang disalurkan pada saat pandemi Covid-19ini. Kedua bantuan itu sudah disalurkan secara bertahap, demi memastikan tidakada yang ketinggalan di masa-masa sulit ini.

Pertama, bantuan sembako yang diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Warga terdampak ini adalah data di luar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tidak pernah mendapatkan intervensi dari Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat. Bantuan sembako ini berasal dari bantuan Presiden sebesar 10 ribu paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim, bantuan dari pihak swasta dan Pemkot Surabaya. “Bantuan sembako ini untuk tiga bulan ke depan. Isi sembakonya bermacam-macam,” kata Hendro.

Menurut Hendro, data terdampak Covid-19 sementara ini 27.023 KK.Data ini bergerak dinamis setiap waktunya, sehingga nantinya apabila ada wargaSurabaya yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan, maka warga bisamengajukan melalui RW, karena RW adalah garda terdepan yang lebih mengetahuikondisi masyarakatnya.

“Nanti, RW bisa memasukkan usulan warga terdampaknya, kemudianDinsos akan melakukan verifikasi, baru kemudian akan dilakukan penyerahansembako bagi warga yang benar-benar berhak menerima,” tegasnya.

Kedua, bantuandari Kemensos berupa bansos tunai sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan, yakniMei, Juni, Juli. Bantuan ini diberikan kepada 174.332 KK (Kartu Keluarga) yangmasuk dalam data MBR. Adapun metode pencairannya melalui PT Pos yang sudahbekerjasama dengan Kemensos. Nantinya, data 174.332 KK itu diberikan ke PT Posyang tersebar di Kota Surabaya.

“Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambilbantuan itu di kantor PT Pos terdekat. Surat undangannya dititipkan kekelurahan untuk disebarkan. Jadi, yang menyebarkan langsung PT Pos,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Perencanaan, Data, Pakar dan AnalisisGugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya Eri Cahyadimengatakan sebenarnya bantuan-bantuan itu berdasarkan data MBR dan data warga terdampakCovid-19. Data final MBR di Kota Surabaya sebanyak 235.477 KK, dan sudahmendapatkan beberapa bantuan dari Kemensos.

“Nah, dari warga yang masuk MBR sebanyak 235.477 KK itu, sebanyak 61.145 KK sudah masuk ke DTKS dan sudah mendapatkan bantuan PKH serta sembako regular, dan selama ini sudah berjalan. Kemudian sisanya sebanyak 174.332 KK mendapatkan bansos tunai sebesar Rp 600 ribu perbulan selama 3 bulan,” imbuhnya.

Kemudian di luar data MBR, Pemkot Surabaya terus menyasarwarga-warga yang terdampak Covid-19. Pemkot tidak mau ada warganya yang tidakbisa makan gara-gara pandemi Covid-19 ini. Makanya, jajaran pemkot hingga ketingkat RW terus mencari dan memverifikasi warga terdampak supaya mendapatkanbantuan sembako ini.

“Data sementara warga terdampak Covid-19 di Kota Surabayabsebanyak 27.023 KK. Mereka yang mendapakan bantuan sembako. Data ini terusbergerak dinamis seiring dengan laporan dari para RW, sehingga kami mohonbantuannya para RW untuk proaktif melaporkan warganya yang terdampak Covid-19ini,” kata Eri.

Adapun kriteria warga terdampak Covid-19 ini adalah warga yangpendapatannya berkurang dan tidak bisa menyimpan, seperti terkena PHK danpedagang SWK yang dagangannya sepi akibat Covid-19 ini. Nah, yang mengertisemacam ini adalah warga sendiri dan para RW, sehingga dia meminta proaktifpara RW itu untuk melaporkan melalui aplikasi terdampak Covid-19, dan apabilapihak RW merasa kesulitan, RW itu bisa langsung ke kelurahan melaporkan wargaterdampaknya itu.

“Nanti Dinsos akan melakukan verifikasi. Kami minta data keDisnaker dan perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK, jika warga tersebutmasuk ke data MBR, maka tidak mungkin dikasik, tapi kalau tidak tersentuhbantuan apapun, maka warga tersebut akan diberi bantuan sembako ini,” tegasnya.

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah,Kanti Budiarti, menjelaskan bantuan sembako ini akan disalurkan kekecamatan-kecamatan, lalu ke kelurahan. Selanjutnya, akan melibatkan RT/RWserta tokoh masyarakat untuk mengantarkan ke rumah-rumah warga sesuai data yangtelah ditetapkan.

“Jadi, RT/RW dan tokoh masyarakat ini nanti yang akanmengantarkan ke rumah-rumah warga dengan mempedomani by name by addres yangtelah diverifikasi Dinsos. Ini penting untuk menghindari antrean di kelurahan,”ujarnya.

Nantinya, warga yang sudah menerima bantuan sembako itu akandiminta identitasnya dan ada tanda terimanya. Bahkan, nanti akan difoto sebagailaporan bahwa bantuan tersebut sudah sampai ke tangan yang tepat. “Tentunya,ini akan bertahap terus hingga semua terdampak Covid-19 ini bisa menerimasemuanya,” pungkasnya. (ADV)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.