24 April 2025

Get In Touch

Proses Pembangunan Gedung Baru RSKK Diwanti-wanti Tak Ganggu Pelayanan

Mas Dhito (duduk membelakangi kamera) saat rapat paparan dari manajemen RSKK Pare terkait rencana pembangunan rumah sakit milik Pemkab Kediri tersebut.
Mas Dhito (duduk membelakangi kamera) saat rapat paparan dari manajemen RSKK Pare terkait rencana pembangunan rumah sakit milik Pemkab Kediri tersebut.

KEDIRI (Lenteratoday)- Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Peningkatan dilakukan dengan membangun gedung kelas rawat inap standar (KRIS) senilai Rp 65 Miliar pada tahun ini (2023).

Saat rapat paparan rencana tersebut oleh Direktur RSKK Pare Gatut Rahardjo, Selasa (23/5/2023), Bupati Kediri, Hanindhito mewanti-wanti selama proses pembangunan berjalan, pelayanan bagi pasien harus tetap optimal, jangan sampai mengganggu pelayanan."Pada saat proses pembangunan pelayanannya jangan sampai kendor," tandasnya.

Di hadapan bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu, Gatut Rahardjo memaparkan RSKK bakal dibangun menjadi tiga blok.Dimana tahun 2023 ini akan diselesaikan pembangunan blok A yang dikhususkan untuk gedung rawat inap.

"Tujuannya meningkatkan jumlah kamar tidur untuk pelayanan yang saat ini sudah overload," katanya. Adapun blok B disiapkan untuk penanganan jantung dan blok C untuk farmasi maupun kamar operasi yang rencananya dikerjakan pada 2024.

Keterbatasan lahan, termasuk untuk perluasan parkir, pembangunan gedung blok A itu sesuai desain dibuat lima lantai. Empat lantai dikhususkan untuk rawat inap dan satu lantai untuk menambah fasilitas parkir. "Anggaran pembangunan gedung A ini dari DED, sekitar Rp. 65 miliar dan diharapkan selesai akhir 2023," ungkapnya.

Gedung baru blok A yang akan dibangun akan membongkar bangunan lama dengan kapasitas 28 tempat tidur. Dengan dibangun gedung baru lima lantai itu, nantinya mampu menampung kapasitas 115 tempat tidur.

Menanggapi pemaparan itu, Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri mengingatkan semangat perubahan yang dilakukan RSKK harus diimbangi peningkatan kualitas manajemen dalam pelayanan. "Karena kalau sudah bagus, pelayanan masih lambat, pasien merasa pelayanan tidak ramah itu juga percuma," tuturnya.

Mas Dhito berpesan supaya pembangunan pondasi gedung dibuat dengan struktur yang lebih kuat. Dengan keterbatasan lahan yang ada, tidak dipungkiri bilamana ke depan akan mengembangkan kembali musti menambah bangunan ke atas.

Pihaknya meminta selama proses pembangunan gedung baru itu pengawasan harus dilakukan dengan teliti. Hal itu untuk mencegah proses pengerjaan yang tidak sesuai perencanaan.(*)

Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.