24 April 2025

Get In Touch

Mas Dhito Target Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Besar Sembarangan pada 2024

Bupati Hanindhito Himawan Pramana berbicara di hadapan undangan acara Deklarasi Kabupaten Kediri2024 Bebas ODF.
Bupati Hanindhito Himawan Pramana berbicara di hadapan undangan acara Deklarasi Kabupaten Kediri2024 Bebas ODF.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mentargetkan 2024 seluruh masyarakat di Kabupaten Kediri sudah 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. Sementara hingga pertengahan 2023 capaian ODF di Kabupaten dari 343 desa yang ada, baru masyarakat 318 desa buang air besar di jamban yang memadai.

Jumlah capaian ODF pertengahan 2023 tersebut bila dipersentasekan mengalami peningkatan lebih dari 15 persen dari tahun 2022. ODF merupakan salah satu komponen dalam STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Artinya, program ini mendorong pencapaian kondisi sanitasi total di masyarakat melalui perubahan perilaku yang higienis.

"Masih ada 26 desa yang masih menjadi PR, diharapkan 2024 sudah tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan," kata Mas Dhito dalam acara deklarasi ODF yang bertempat di kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo, Rabu (21/6/23).

Orang nomor satu Pemkab Kediri itu pun mendorong setiap camat, terutama yang wilayahnya belum tuntas ODF untuk aktif melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak buang air besar sembarangan. "Saya juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk tidak membuang air besar sembarangan," tutur Mas Dhito.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menerangkan, STMB merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis melalui pemberdayaan masyarakat. Diharapkan program tersebut dapat mencegah munculnya penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi termasuk stunting.

Pada 2023, lanjut Ahmad Khotib, terdapat penambahan 10 kecamatan ODF sehingga dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, 17 kecamatan dinyatakan telah ODF dan masih tersisa 9 kecamatan. Selain penambahan 10 kecamatan ODF, terdapat penambahan 50 desa ODF dan satu desa STBM yakni Desa Mejono di Kecamatan Plemahan.

Guna mencapai target pencapaian 100 persen ODF sebagai instruksi bupati, beberapa upaya dilakukan di antaranya dengan gerakan gerakan stop buang air besar sembarangan di semua desa termasuk warga, sekolah di sarana pendidikan dalam rangka mewujudkan Desa ODF.

Kemudian, camat diminta membentuk tim Pokja sanitasi yang memantau STBM serta melaporkan ke kabupaten. Desa dapat mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan sanitasi terutama jambanisasi.

"Menjadi PR bersama, masih ada 8.412 KK yang masih belum punya akses jamban yang sehat. Itu menjadi tugas kita ke depan," beber Ahmad Khotib.

Selain deklarasi ODF yang melibatkan kepala desa dan camat di Kabupaten Kediri, dalam acara tersebut bupati menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 kecamatan dan 50 desa tambahan yang dinyatakan telah ODF.

Reporter: Gatot Sunarko

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.