
Kediri - Dampak dari penambahan positif covid-19 di Kota Kediri sebanyak 13 pada Senin (25/5/2020) dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus transmisi lokal. Terutama dari klaster Pabrik Rokok (PR) Mustika di Tulungagung yang kini telah menular antar warga Kota Kediri.
Sejumlah 13 kasus terkonfirmasi baru, 12 dari klaster PR Tulungagung yang beralamat di Kelurahan Bawang dan Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren. Sedangkan satu pasien dari Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto.
Sumber penularan 5 pasien dari klaster PR Tulungagung dan satu pasien dari Pojok berasal dari transmisi lokal. Artinya mereka tertular oleh pasien di Kota Kediri. Bahkan tiga diantaranya masih anak-anak, usia 11 tahun, 15 tahun, dan 16 tahun.
“Transmisi lokal ini terjadi untuk kedua kalinya di Kota Kediri. Transmisi lokal pertama di Kota Kediri dialami oleh warga Perum Wilis (Kelurahan Pojok) yang menularkan ke suami dan anaknya,” kata dr Fauzan Adhima, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, Rabu (27/5/2020).
Dijelaskan, dengan semakin banyaknya kasus OTGatau konfirmasi positif tanpa gejala, maka sangat memungkinkan terjadinyatransmisi lokal atau pasien tertular di dalam wilayah Kota Kediri. Orang yangmembawa virus tidak merasa dirinya sakit sehingga bebas bepergian meski hanyadi dalam kota lalu menularkan kepada yang lain.
“Adanya transmisi/penularan lokal, maka dihimbau kembali seluruh masyarakat Kota Kediri untuk lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan,” imbau Fauzan.
Protokol kesehatan tersebut yaitu tetap dirumah, pilihan yang paling mudah untuk memutus rantai penularan Covid-19.Ketika kelaziman baru (new normal) akan diterapkan, maka harus semakin disiplinmenerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah untuk hal-hal yang perlu.
“Kalau harus urusan sangat penting keluar rumah harus pakai masker, jaga jarak, dan sesering mungkin cuci tangan dengan sabun. Kalo masyarakat tidak disiplin maka siap-siap akan tertular,” tambah Fauzan.
Pasien terkonfirmasi positif dan semua tanpa gejala tersebut sebetulnya bisa melakukan karantina mandiri. Hanya karena kondisi tempat tinggal tidak memungkinkan, maka Pemkot Kediri memindahkannya ke RS Kilisuci, rumah sakit khusus untuk isolasi pasien Covid-19. (gos)