
SURABAYA (Lenteratoday) - Setelah sekian lama Belanda mungasai berbagai benda berharga milik Indonesia yang dijarah saat penjajahan, akhir negara kincir angin itu mengembalikan harta berupa perhiasan berharga hingga ukiran candi dari abad ke-13 tersebut.
Penyerahan barang milik Indonesia itu dilakukan dalam sebuah upacara di Museum Volkenkunde di Leiden. “Kami sangat senang. Ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi kami, Indonesia, dan Belanda. Dan hubungan keduanya," kata Hilmar Farid, Dirjen Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (11/7/2023).
Hilmar mengatakan bahwa apa yang dicapai sejauh ini merupakan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perdebatan global tentang pengembalian benda-benda kolonial.
Indonesia mendapatkan kembali harta karun permata berkilauan dan ukiran kuno dari sebuah candi di Jawa, kata Hilmar. “Kami menganggap benda-benda ini sebagai barang yang hilang dalam narasi sejarah kami dan tentu saja mereka memainkan peran yang berbeda secara simbolis, budaya,” kata Hilmar.
Pemerintah Belanda mengumumkan pengembalian harta Indonesia dan artefak yang dijarah dari Sri Lanka minggu lalu. Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabry menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan negara Samudra Hindia itu akan berupaya melestarikan barang-barang tersebut termasuk meriam upacara yang dihias dengan mewah.
Barang-barang itu adalah artefak pertama yang dikembalikan ke negara asal atas saran komite Belanda yang dibentuk pada 2022. Komite itu menilai permintaan negara-negara untuk mengembalikan artefak di museum negara. Komite sedang mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria.
Gunay Uslu, sekretaris negara Belanda untuk budaya dan media, menyebut pengembalian barang berharga itu sebagai peristiwa bersejarah dan penting yang bergema di luar Belanda dan bekas jajahannya. “Ini juga merupakan momen penting bagi dunia karena tentang benda-benda kolonial dalam konteks kolonial. Jadi ini topik yang sensitif,” katanya.
Selain Belanda, langkah ini juga dilakukan oleh Jerman. Sebuah museum Berlin mengumumkan pada Januari lalu bahwa mereka siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur.
Pada 2021, Prancis mengatakan akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat. Tahun lalu, Belgia mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba. (*)
Sumber : Channel News Asia | Editor : Lutfiyu Handi