20 April 2025

Get In Touch

Belasan Warga di Jombang Blokade Truk Pengangkut Material Proyek, Dinilai Rusak Tembok Rumah

Warga Sumberejo Desa Kepuhdoko Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang adang truk pengangkut material proyek yang melintas. (Sutono/lenteratoday)
Warga Sumberejo Desa Kepuhdoko Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang adang truk pengangkut material proyek yang melintas. (Sutono/lenteratoday)

JOMBANG (Lenteratoday) – Belasan warga Sumberejo Desa Kepuhdoko Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang mengadang mobil truk material proyek pengecoran dasar sungai yang melintas di sekitar rumah mereka, Selasa (18/7/2023).

Alasan mereka memblokade jalan desa, bertujuan menuntut kompensasi. Itu karena rumah mereka rusak akibat getaran truk pengangkut material proyek pengecoran dasar sungai di desa mereka.

Ada sekitar 15 warga, sebagian besar ibu-ibu berkumpul di lokasi jalan desa itu sejak pukul 10.00 WIB. Mereka memindahkan pos kamling ke jalan untuk mengadang truk pengangkut material yang melintas.

“Ini kami lakukan untuk menuntut kompensasi dan ganti rugi karena banyak rumah yang retak, lantainya juga retak,” kata Taufik, salah satu warga.

Truk pengangkut material proyek itu disebut Taufik telah menyebabkan kerusakan rumah warga. Selain itu, menimbulkan debu yang mengganggu pernapasan.

Taufik menyebut, sedikitnya ada 4 rumah warga yang rusak. Yakni pada bagian tembok dan lantai retak. "Temasuk rumah saya retak temboknya,” katanya.

Aksi pemblokiran, truk pengangkut material proyek itu memilih berhenti dengan jarak tidak terlalu jauh.

Taufik mengungkapkan aktivitas proyek yang melakukan pengecoran lantai sungai di desa mereka sudah berlangsung setahun.

Ia mengatakan, selama ini, setiap hari ada puluhan kendaraan operasional proyek dengan tonase berat melintas di lingkungan mereka.

“Perhari yang lewat kisaran bisa sampai 15-20 kali. Wara-wiri truk molen proyek. Berlangsung sudah hampir 1 tahun dan hampir selesai,” katanya.

Kondisi tersebut, dikatakan Taufik, sudah disampaikan oleh warga kepada pihak pemerintahan desa setempat. Pihak desa juga sudah melakukan mediasi, namun hingga sekarang kompensasi tidak kunjung realiasi.

“Dari pihak perusahaan bilang katanya hanya menyampaikan ke manager tapi faktanya sampai hari ini belum ada tindak lanjut. Mediasi sudah dilakukan sebanyak 6 kali,” kata dia.

Ia menegaskan, pemblokiran jalan yang dilintasi truk pengangkut material proyek akan terus dilakukan sampai pihak perusahaan memberikan kompensasi kepada warga terdampak proyek tersebut.

Kepala Desa (Kades) Kepuhdoko, Kecamatan Tembelang, Inasaroh mengaku sudah menerima laporan dari beberapa warga dan pihaknya juga sudah melakukan pertemuan untuk mediasi.

“Sudah 4 kali pertemuan, tapi memang belum ada kepastian (kompensasi),” kata Inasaroh.

Dalam pertemuan mediasi itu, dikatakan Inasaroh, pihak pelaksana proyek bersedia memberikan kompensasi kepada warga yang rumahnya rusak akibat proyek tersebut.

“Nanti kalau ada yang retak-retak bersedia untuk membenahi. Nanti untuk nota, tukang disuruh totalan di proyek,” ucapnya.

Inasaroh menambahkan terdapat 4 rumah warga terdampak dan mereka belum mendapat kompensasi.

“Mereka (pelaksana proyek) sanggup membenahi. Tapi itu akan dilakukan setelah proyek selesai. Kalau belum selesai kemudian diberi kompensasi, kan bisa rusak lagi karena masih digunakan jalan truk,” kilahnya.(*)

Reporter: sutono/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.