SURABAYA (Lenteratoday) - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara resmi melaunching Lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas "Eliminasi Masalah Stunting" Jilid II tahun 2023 Kamis, (27/07/2023) di Halaman Balai Kota Surabaya. Lomba ini merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam rangka menuju zero stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, dalam laporannya mengatakan, jumlah peserta lomba kali ini sebanyak 784 anak yang dikategorikan Pra Stunting. Pra Stunting adalah keadaan ketika 2 kali melakukan penimbangan, tetapi tidak mengalami peningkatan berat badan.
"Surabaya Emas Jilid 2 ini merupakan ikhtiar kita bersama bagaimana kita melakukan percepatan penurunan angka stunting di Kota Surabaya," jelas Rini.
Rini juga mengungkapkan, lomba ini adalah yang kedua kalinya. Untuk Surabaya Emas pertama pada tahun 2022, secara signifikan sebanyak 85% balita peserta lomba bisa sembuh dari stunting.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka lomba sekaligus dalam sambutannya. Ia meminta kepada pendamping keluarga dan ibu-ibu PKK yang juga hadir pada kesempatan ini, untuk melatih para orangtua tentang bagaimana menjaga pola makan anak, sehingga dapat terbebas dari stunting.
"Ternyata kurang gizi itu bukan karena anak tidak pernah makan. Tetapi karena pola makan yang salah," ungkap Eri.
"Saya berharap para ibu yang hebat-hebat ini titip putra putri nya, terutama pendamping keluarga dan TP PKK jangan pernah lelah untuk menebar kebaikan," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini pula, terdapat penyerahan bantuan dari para pelaku usaha yang turut membantu pelaksanaan Lomba Surabaya Emas Jilid II 2023 ini. Bantuan uang tunai diberikan oleh Gugah Nurani Indonesia (GNI) Surabaya, PT. Pelindo 3 Persero, serta Telkomsel Regional Jawa Timur.
Kemudian, juga dilaksanakan pemberian kudapan telur dan susu untuk para peserta lomba. Bukan hanya hari ini saja, nantinya selama 2 bulan ke depan, para peserta akan diberikan 1 kudapan berbahan telur, serta 1 telur utuh untuk menambah gizi pada peserta.
"Kalau ada telur jangan dimakan sendiri ya bu. Pokoknya telur-telur ini saya dengan Pemkot dan pendamping PKK itu diamanahkan buat anaknya," tegas Eri.
"Saya berharap bahwa ini bukan hanya sekadar lomba. Tapi apa nanti yang sudah diterangkan oleh tim pendamping keluarga, pendampingan yang sudah dilakukan oleh tim penggerak PKK Kelurahan maupun Kecamatan bisa berjalan terus, sehingga nanti kita bisa menuju zero stunting di Kota Surabaya," tutup Rini. (*)
Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
