20 April 2025

Get In Touch

Bupati Trenggalek Lulus dari PSDM Unair dan Jadi Wisuda Pertamanya

Bupati Trenggalek nNur Arifin saat diwisuda di Unair, Sabtu (12/8/2023).
Bupati Trenggalek nNur Arifin saat diwisuda di Unair, Sabtu (12/8/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, berhasil menjadi salah satu wisudawan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Sabtu (12/8/2023). Arifin berhasil lulus setelah menyelesaikan studi magisternya pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Unair.

“Bersyukur, ini momen wisuda pertama saya seumur hidup. Jadi, momen wisuda ini akan selalu saya kenang,” ungkapnya.

Ketika menyelesaikan studi sarjana, Arifin bercerita jika ia belum memiliki kesempatan untuk mengikuti wisuda bahkan setelah ia berhasil menamatkan kuliahnya. Hal itu terjadi lantaran pada saat momen wisuda berlangsung, terdapat jadwal yang berbenturan yang mengharuskannya terbang ke Amerika Serikat.

“Ketika S1 drop out, melanjutkan di kampus lain, saat momen wisuda saya berhalangan hadir karena sedang mengikuti Program Women’s Global Development and Prosperity di Amerika Serikat,” jelas Arifin.

Arifin menempatkan pilihannya pada Prodi PSDM Sekolah Pascasarjana Unair, karena dia tertarik pada studi mengenai gender dan pemberdayaan perempuan. Bahkan, saat prosesi wawancara ia secara pribadi menjelaskan harapannya agar studi tersebut menjadi salah satu program studi tersendiri.

“Karena (PSDM) memiliki peminatan studi pemberdayaan perempuan. Saya berharap ke depan bisa menjadi Prodi tersendiri dan fokus akan keadilan serta kesetaraan juga inklusifitas semakin disadari oleh banyak pihak, termasuk dunia kerja dan pelayanan publik,” ujarnya.

Ke depan, Arifin akan memanfaatkan ilmu yang ia dapatkan sebagai salah satu dasar yang dapat diimplementasikan pada kepemimpinannya. Menurutnya, antara minat, wawasan beriringan dengan kepemimpinannya akan memberikan manfaat pada Kabupaten Trenggalek sebagai daerah yang tengah ia pimpin.

“Implementasinya berupa pengarustamaan gender sebagai strategi pertumbuhan ekonomi dan pengembangaan sumber daya manusia,” tuturnya.

Saat berkuliah di PSDM Sekolah Pascasarjana Unair, ia merasa seperti mengulang kenangan di masa lalu. Ia bertemu dengan dosen-dosen dulu yang pernah mengajarnya ketika ia menempuh pendidikan sarjananya tahun 2007 yang sudah lama tidak ia temui.

“Saya bertemu dengan dosen-dosen yang dulu pernah mengajar saya S1 sejak tahun 2007 seperti Bu Nuri Herachwati, yang menurut saya beliau-beliau gak pernah tambah tua,” kata Arifin.

Di akhir, Arifin mengutarakan harapannya kepada seluruh mahasiswa Unair yang saat ini tengah berjuang untuk bisa menyelesaikan studinya. Ia memberikan semangat kepada seluruh mahasiswa Unair untuk terus belajar menimbang tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi.

“Tidak semua masyarakat bisa menikmati pendidikan tinggi seperti kita, gunakan waktu belajar di dalam maupun di luar kelas dan dharmabaktikan ilmu untuk sebesar-besarnya pembangunan tanah air dan bangsa,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.