20 April 2025

Get In Touch

Wabup Blitar Mundur dari Jabatannya, Kecewa dengan Kinerja Pemkab

Wabup Blitar, Rahmat Santoso
Wabup Blitar, Rahmat Santoso

BLITAR (Lenteratoday) - Setelah membongkar dugaan pungli oleh oknum pejabat Bagian Layanan Pengadaan (BLP), Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso akan mundur dari jabatannya. Dia kecewa dengan kinerja jajaran Pemkab Blitar.

Hal ini disampaikan Wabup Blitar, Rahmat Santoso sebagai bentuk kekecewannya, karena kinerja jajaran Pemkab Blitar yang masih berani melakukan dugaan pungli oleh oknum pejabat BLP Sekretariat Pemkab Blitar. "Kalau Kepala BLP tidak diganti, sampai lebaran kuda pembangunan di Kabupaten Blitar tidak akan bisa baik," ujar Wabup Rahmat, Minggu(13/8/2023).

Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini semakin geram, karena adanya pengakuan oknum pejabat BLP jika uang hasil dugaan pungli Rp 300 juta dari proyek 2 jembatan senilai Rp 12,6 miliar tersebut. Akan digunakan untuk ikut lelang jabatan pimpinan tinggi pratama eselon II. "Saya sudah benar-benar jengkel dan kecewa, sudah susah-susah cari anggaran malah disunat dan digunakan untuk jual beli jabatan," tandas Wabup Rahmat.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini mengaku memiliki bukti kuat, bukan hanya sekedar cerita atau info sepihak saja. "Ada semua buktinya, kalau oknum pejabat BLP ikut seleksi kepala Dinas Perkim. Kalau sampai terpilih, berarti benar terbukti adanya praktik jual beli jabatan tersebut," ungkapnya.

Oleh karena itu Wabup Rahmat memastikan akan mengundurkan diri dari jabatannya, dengan menyerahkan langsung surat pengundurkan dirinya kepada Ketua DPRD Kabupaten Blitar, serta tembusan kepada Bupati Blitar, Gubernur Jawa Timur dan Menteri Dalam Negeri pada, Senin(14/8/2023) besok. "Surat pengunduran diri akan saya sampaikan Senin besok," bebernya.

Ditegaskan Wabup Rahmat keputusan pengunduran dirinya ini sebagai puncak kekecewaanya, karena setelah berusaha mencari tambahan anggaran ke provinsi hingga pusat untuk pembangunan di Kabupaten Blitar. "Malah dilakukan pemotongan, bahkan ada bagi hasil dan segala macam. Bagaimana pembangunan bisa bagus hasilnya, ditambah lagi adanya praktik jual beli jabatan," tegas politisi dari Partai PAN ini.

Ditambahkan pria yang kini juga menjabat Wakil Ketua DPW PAN Jatim ini, kalau memang masalah ini diusut dirinya siap menjadi saksi dan menyerahkan semua bukti-bukti yang ada. "Ayo dibuka sekalian dan diusut tuntas, saya siap memberikan buktinya," imbuh Wabup Rahmat.

Sementara itu Kepala BLP Pemkab Blitar, Iwan Dwi Winarto ketika dikonfirmasi wartawan mengenai dugaan permintaan sejumlah uang dan menerima uang dari rekanan. "Saya tidak pernah menerima, apalagi meminta uang dari rekanan," kata Iwan.

Mengenai keterlambatan atau mundurnya proses pembangunan, karena adanya regulasi terkait penggunaan produk dalam negeri. "Sehingga ada keterlambatan, ada penyesuaian Rencana Anggaran Biaya (RAB)," terangnya.(*)

Reporter: arief sukaputra/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.