21 April 2025

Get In Touch

Pemkab Pasuruan Gratiskan Pelayanan KB

Pemkab Pasuruan Gratiskan Pelayanan KB

Pasuruan- Mempertahankan angka kelahiran dan menjagakelestarian peserta KB aktif selama pandemi Covid-19, Bupati Pasuruan, HMIrsyad Yusuf mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pembebasan biaya pelayananpeserta ber-KB.

Surat Edaran ini bernomor 900/992/424.080/2020 tertanggal 29Mei 2020 tentang Pembasan biaya pelayanan peserta berKB selama masa tanggapdarurat Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

Dalam SE tersebut, pelayanan peserta KB aktif dan peserta KBbaru selama pandemi Covid-19 tetap diadakan sesuai standar social and physicaldistancing. Tak hanya itu saja, Pemkab Pasuruan juga menggratiskan biayapelayanan KB bagi ibu rumah tangga maupun pasangan usia subur (PUS). Sepertipemasangan dan pelepasan IUD, pelayanan suntik KB, penanganan komplikasi KB,serta pemasangan dan pelepasan implant.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas KB-PP (Keluarga Berencanadan Pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Pasuruan, Loembini Pedjati Lajoengmengatakan, pembebasan biaya pelayanan peserta ber-KB dimulai sejak 29 Mei danterus berlaku selama Pandemi Covid-19, serta dilaksanakan di Puskesmasse-Kabupaten Pasuruan dan RSUD Bangil dan Grati Hal ini dilakukan untuk membantumasyarakat yang ingin menunda kehamilan di tengah Pandemi, dengan cara berKB.

“Di tengah pandemic Covid-19, pasti ada pasangan yangmenunda kehamilan. Faktornya ya macam-macam, sehingga dari Pemkab Pasuruanmembantu untuk membebaskan biaya pelayanan peserta yang ingin ber-KB. Yangingin pasang IUD, Implant atau suntik, gratis semuanya sampai waktu yang tidakbisa ditentukan,” kata Loembini, saat ditemui di kantornya, Selasa(02/06/2020).

Untuk itu, Loembini menghimbau kepada pasangan usia subur (PUS)yang ada di Kabupaten Pasuruan untuk mengendalikan kehamilannya.

Hal yang mendasari himbauan ditengah pandemi Covid-19 iniadalah adanya anjuran Work From Home (WFH) dan social distancing yang membuatPUS banyak menghabiskan waktu di rumah. Sehingga kemungkinan besar terjadipeningkatan angka kehamilan alias baby boom.

Di samping itu, dari sisi kesehatan secara fisik dan psikis,ibu hamil dan bayinya berpotensi lebih rentan. Lantaran kondisi emosional sangibu yang bisa saja berubah sebagai dampak Pandemi Covid-19.

“Ini hanya himbauan saja. Kalaupun PUS ingin memiliki anakdi tengah pandemi, ya ini sah-sah saja. Kami hanya menyarankan supaya kalaupunhamil, dijaga betul kesehatannya, periksa kehamilan secara berkala, asupan gizibagi ibu dan bayi yang dikandungnya harus diperhatikan betul, dan ibu jugatidak boleh stress,” harapnya.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.