PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya dinilai menetapkan target pendapatan yang tergolong rendah. Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, M. Hasan Busyairi berpendapat masih banyak sektor yang digenjot untuk meningkatkan income daerah.
Sebagai contoh, realisasi pendapatan dilaporkan mencapai Rp 2,7 miliar. Angka ini jauh di atas target yang ditetapkan Pemkot sebesar Rp 1,9 miliar. Jika dilihat dari sisi realisasi penyerapan, tentu ini merupakan angka yang luar biasa. Selisih lebih besar sekitar Rp 800 juta tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa target yang ditetapkan masih terlalu kecil.
"Karena itu kami mendorong agar Pemkot Palangka Raya jangan menetapkan target pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lebih tinggi lagi," papar Hasan, Rabu (16/8/2023).
Data itu didapatkan Hasan dari laoran realisasi pendapatannya dalam Rapat Paripurna yang digelar pada Selasa, 15 Agustus 2023.
"Jika demikian, berarti dalam mencapainya SKPD tidak mendapat tantangan berarti dan tanpa perlu upaya yang maksimal," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Sumber Daya yang dikelola oleh SKPD sangat besar, karena itu dengan menaikkan target, maka dengan sendirinya realisasi pendapatan juga akan meningkat. Selain itu dengan adanya tantangan akan mendorong upaya yang maksimal dan kreativitas dari SKPD.
Hasan menambahkan, dengan menetapkan target yang terlalu rendah, justru akan menghambat pencapaian yang maksimal. Sebab itu pihak DPRD telah memberikan saran kepada Pemkot untuk melakukan perbaikan terhadap target SKPD.
"Jika SKPD mempunyai potensi dan sumber daya yang begitu besar, maka target realisasi pendapatan juga harus disesuaikan lebih tinggi lagi," pungkasnya.(*/ADV)
Reporter : Novita/Editor: widyawati
.jpg)
