20 April 2025

Get In Touch

Mas Dhito Minta Petani Mangga Podang Jaga Kualitas, Ini Pesannya

Mas Dhito saat melihat-lihat mangga podang yang siap jual di Pasar Buah Banyakan.
Mas Dhito saat melihat-lihat mangga podang yang siap jual di Pasar Buah Banyakan.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberikan perhatian pada mangga podang yang komoditas buah asli dari Kabupaten Kediri bupati. Dia meminta pada petani untuk menjaga kualitas, selain itu juga langsung melakukan pengecekan ke Pasar Buah Banyakan.

“Dalam kunjungan kemarin, Kamis (5/10/2023) sore, Bupati ingin memastikan mangga podang yang dijual benar-benar masak pohon. Ini terkait dengan memasuki musim panen mangga podang,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Sri Ilham, Jumat (6/10/2023).

Saat kunjungan, selain melihat-lihat buah mangga yang dijual, bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu berdialog dengan petani yang tengah menjual mangga panenannya di pasar. Bahkan, Mas Dhito, mencoba mencicipi langsung mangga yang dijual petani.

"Kita tes untuk memastikan petani tidak melakukan boosting atau booster terhadap tanamannya, tadi ada yang kita cek Alhamdulilah ternyata masak dari pohon langsung," kata Mas Dhito.

Sebagai salah satu komoditas unggul tanaman hortikultura khususnya di wilayah barat sungai, Mas Dhito serius untuk melakukan pengawasan terhadap petani mangga podang. Pengawasan itu untuk menjaga petani tidak melakukan booster atau memacu buah supaya cepat matang dengan ethrel.

Dengan pengawasan yang dilakukan, diharapkan kualitas mangga podang tetap terjaga sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan berdampak pada kesejahteraan petani.

"Pesannya buat petani mangga podang, jangan di-booster supaya cepat matang. Nanti cepat busuk seperti pengalaman tahun kemarin," pesan Mas Dhito kepada para petani mangga Podang yang ditemui saat kunjungan.

Dalam kunjungan ke pasar buah itu, Mas Dhito juga memborong mangga podang dari Damis, petani yang diajak berdialog. Setidaknya terdapat dua kuintal mangga Podang yang dibeli Mas Dhito dan dibagikan kepada warga.

Petani asal Dusun Gunung Butak, Bulusari, Tarokan itu mengaku, dari luasan lahan perkebunan mangga podang yang dimiliki, setiap dua hari selalu menjual hasil panenan sekitar 4 kuintal. "Buahnya saya jaga supaya masak alami dari pohon, saya tidak pernah booster," akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menerangkan musim buah mulai pada September di mana setiap hari rata-rata bisa mencapai dua ton mangga podang dari petani masuk ke pasar buah.

"Nanti di bulan November bisa sampai lima ton, peak season (puncak berbuah) nanti di bulan November dan Desember," terangnya.

Pemasaran buah mangga podang itu tidak hanya lokal Kediri melainkan juga dikirim sampai ke Kalimantan, Bali, Surabaya dan beberapa daerah lain di sekitar Kediri. (pkp/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.