MALANG (Lenteratoday) -Kota Malang bersiap menjadi bagian dari perhelatan ASEAN Panji Festival 2023. Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit PPK) Kemendikbudristek RI, Yusmawati, mengatakan bahwa alasan pemilihan Kota Malang. Dipengaruhi oleh warisan budaya kota ini, yang terkait erat dengan cerita Panji.
"Kota Malang ini termasuk Kota Panji, jadi kita menawarkan kota-kota yang Panjinya masih hidup agar menjadi perbandingan sebagai wilayah yang dulunya ada, sekarang berkembang di wilayah lain, di negara lain. Dan seperti apa di negara lain, itu perlu kita lihat," ujar Yusmawati, ditemui saat mendampingi delegasi 9 negara ASEAN berkunjung ke Kota Malang, Kamis (19/10/2023).
Dijelaskannya, ASEAN Panji Festival 2023 ini, juga diselenggarakan dalam rangka Keketuaan Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN. Selain itu, juga sebagai bentuk memperingati 5 tahun Cerita Panji, yang diakui sebagai Memory of The World oleh UNESCO.
Selain itu, Yusma juga menyampaikan bahwa festival ini melibatkan 9 negara ASEAN, termasuk Indonesia. Setiap kota yang dikunjungi, sambungnya, akan memberikan kesempatan bagi delegasi untuk berkolaborasi dengan seniman setempat. Seperti di Malang, menurutnya para peserta akan berkolaborasi dengan seniman lokal untuk menginterpretasikan episode Cerita Panji ke dalam satu karya yang menjadi bagian dari satu cerita kesatuan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menambahkan bahwa selama berada di Kota Malang. Delegasi setiap negara akan mengikuti serangkaian acara, termasuk mengunjungi Museum Mpu Purwa, Kota Malang. Dan melangsungkan penampilan Cerita Panji di Balai Kota Malang pada Sabtu (21/10/2023) nanti.
Suwarjana menyebutkan, sebanyak 120 peserta dari 9 negara akan menampilkan pentas Cerita Panji. Dengan berbagai unsur seni, dialog, tarian, dan narasi yang menggambarkan kekayaan budaya Panji. Menurutnya, acara ini bukan hanya untuk hiburan semata, melainkan juga sebagai alat pengenalan budaya yang seringkali terlupakan di era modern ini.
Terpisah, salah satu perwakilan delegasi Myanmar, Joo, menyatakan bahwa pihaknya merasa bangga dapat berkontribusi dalam Festival Panji, di Indonesia ini. "Ini pertama kali saya ke Indonesia, sangat menikmati festival Panji ini. Kami bertemu dengan orang-orang Asia Tenggara lainnya, bertukar budayaz Saya sangat menikmati event ini," ungkap Joo, saat ditemui dalam kunjungannya di Museum Mpu Purwa.
Dalam kunjungannya, Joo mengaku bahwa dirinya banyak belajar sejarah Jawa Timur melalui benda-benda peninggalan di Museum Mpu Purwa, Kota Malang ini. Dirinya juga mengaku tidak sabar untuk menampilkan Cerita Panji bersama seniman lokal di Sabtu malam mendatang.
Sebagai informasi, ASEAN Panji Festival 2023, diselenggarakan untuk mempromosikan warisan budaya Panji (Inao) yang dimiliki bersama oleh negara anggota ASEAN, khususnya bagi Jawa Timur sebagai locus tempat lahirnya Budaya Panji (Inao). Selain itu, substansi cerita Panji dapat dimaknai sebagai penyatuan antara dua belah pihak (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH
.jpg)
