
SIDOARJO, (Lenteratoday) - Pemkab Sidoarjo melakukan revitalisasi pasar Larangan, Kecamatan Candi guna menghadirkan estetika kota yang menarik. Revitalisasi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Sidoarjo ini juga untuk menjadikan pasar Larangan lebih nyaman dan aman.
Dalam tahap revitalisasi ini, pemkot terlebih dulu merelokasi ratusan pedagang ke sebelah barat pasar yang lebih representatif. Agar tampak luas, pagar depan toko sebelah sisi timur pasar dibongkar. Sedangkan untuk menambah estetika dan membuat pengunjung pasar merasa nyaman maka dibangun taman. Dan nantinya tempat parkir lebih tertata.
"Penataan pasar seperti ini menjadi bagian untuk menghadirkan estetika kota yang menarik, apalagi pasar Larangan ini merupakan pasar tradisional yang berada dekat pusat kota. Depan toko juga dibangun taman, tempat parkir ditata, pagar depan toko dibongkar," ucap Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, Kamis (9/11/2023).
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pembangunan Kabupaten Sidoarjo. Termasuk dukungan terhadap penataan pasar Larangan untuk menciptakan pasar tradisional yang nyaman dan aman. Tujuannya untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
"Pasar tradisional seperti ini adalah milik bersama, oleh karenanya sudah seharusnya kita jaga bersama, Pemkab Sidoarjo akan terus berusaha menghadirkan pasar tradisional yang nyaman dan aman, sekaligus juga indah dipandang karena pasar rakyat merupakan penggerak roda perekonomian,"ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo, Widiyantoro Basuki, menyampaikan pembongkaran pagar sudah dimulai Selasa (7/11/2023). Diprediksi dalam dua sampai tiga hari nanti akan selesai. Dalam penataannya, ia berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sidoarjo.
"Pagar ini kita lakukan pembongkaraan untuk penataan parkir mengingat Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan tidak memperkenankan parkir dibahu jalan seperti di jalan nasional di depan Pasar Larangan ini," ucapnya.
Wiwid panggilan akrab mantan Kasatpol PP Sidoarjo itu memastikan bahwa tidak akan ada lagi kendaraan pengunjung pasar yang parkir dibahu jalan. Semuanya dapat memanfaatkan lahan parkir dihalaman pasar. Dengan penataan parkir seperti ini ia yakin lalu lintas Jalan Sunandar Priyo Sudarmo akan semakin lancar.
"Dengan selesainya pembongkaran ini maka kendaraan roda dua atau empat dapat masuk semua kehalaman parkir pasar, tidak lagi berada dibahu jalan sehingga arus lalu lintas akan semakin lancar,"ujarnya.
Kepala Satpol PP Sidoarjo, Yany Setiawan, mengatakan akan selalu mendukung penataan pasar yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo. Ratusan personel telah ia kerahkan agar pelaksanaan penataan pasar berjalan lancar. Ia sampaikan tidak ada penertiban dalam penataan Pasar Larangan untuk yang kedua kalinya ini. Semuanya berjalan lancar.
"Selama tiga hari kedepan ini kami akan melakukan pengamanan pelaksanaan pembongkaran pagar Pasar Larangan ini,"sampainya.
Sementara itu, Sugeng Raharjo, salah satu pengunjung Pasar Larangan mengapresiasi langkah Pemkab Sidoarjo dalam merevitalisasi Pasar Larangan. Menurutnya wajah Pasar Larangan saat ini jauh tampak lebih bersih. Ia berharap Pemkab Sidoarjo tidak berhenti sampai disini untuk menata pasar yang setiap hari dikunjunginya itu. Dengan begitu ia yakin pembeli akan lebih nyaman lagi berbelanja.
"Setiap hari saya mengantarkan istri berbelanja disini, saya lihat kondisi Pasar Larangan semakin baik dan semakin bersih, dan kalau bisa ditata lebih rapi lagi sehingga pembeli akan semakin nyaman berbelanja," ucapnya saat menunggu istrinya berbelanja.
Sugeng, pria berusia 40 tahun warga Desa Lebo itu juga mengapresiasi langkah positif Pemkab Sidoarjo untuk menata tempat parkir Pasar Larangan.
"Ini lebih bagus (penataan tempat parkir) biar tidak macet dan pengguna jalan lebih aman, mari kita jaga bersama Kabupaten Sidoarjo," ucapnya. (*)
Reporter : Angga Prayoga | Editor : Lutfiyu Handi