BATU (Lenteratoday) - Dalam upaya menekan angka inflasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu telah menyiapkan alokasi dana sebesar Rp 75 juta. Dana tersebut akan diwujudkan dalam bentuk gerakan Pangan Murah, yang akan dilaksanakan secara berturut-turut di tiga lokasi strategis, yakni Kelurahan Ngaglik, Desa Tlekung, dan Desa Bumiaji Kota Batu.
Kepala Dispangtan Kota Batu, Heru Yulianto, mengungkapkan bahwa kondisi inflasi telah berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakat, khususnya dengan kenaikan harga sembako yang terjadi saat ini.
"Dalam kondisi inflasi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Ini karena harga sembako merangkak naik," ujar Heru, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (22/11/2023).
Heru menambahkan, selain bertujuan untuk menekan tingkat inflasi di Kota Batu. Diharapkannya bahwa penyelenggaraan gerakan Pangan Murah ini mampu meningkatkan kembali daya beli masyarakat yang terdampak.
"Pada bulan November 2023 ini, kami menggelar gerakan Pangan Murah sebanyak tiga kali dengan anggaran APBD sebesar Rp 75 juta. Setelah hari Senin kemarin di Kelurahan Ngaglik, kegiatan serupa akan dilakukan berurutan di Desa Tlekung, dan dilanjutkan di Desa Bumiaji," terangnya.
Di akhir, kendati menghadapi keterbatasan dana pada APBD 2023 di akhir tahun ini. Namun Heru kembali menekankan harapannya agar program Gerakan Pangan Murah dapat dilakukan secara masif, yang dialokasikan dalam anggaran di APBD murni tahun 2024 nanti.
"Ya meskipun memang inflasi ini tidak hanya terjadi di Kota Batu saja. Tapi kita perlu untuk terus menggencarkan program-program yang sekiranya berdampak untuk menstabilkan angka inflasi. Di mana kegiatan seperti ini itu sangat berpengaruh pada tingkat inflasi Kota Batu," tukasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
