21 April 2025

Get In Touch

Efek Lockdown, Perempuan Lebih Sering Alami Kesepian

Kenali gejala 'cabin fever' selama masa isolasi mandiri berkepanjangan (Canberra Times)
Kenali gejala 'cabin fever' selama masa isolasi mandiri berkepanjangan (Canberra Times)

Penelitianyang belum lama ini dilakukan di University of Essex, Inggris, menemukan bahwasatu dari tiga perempuan menderita kesepian ketika pembatasan wilayahatau  lockdown diberlakukan di Inggris.

Parapeneliti menyebutkan bahwa perempuan mengalami lebih banyak masalah dengankesehatan mental daripada pria selama wabah virus corona, seperti dilaporkanlaman Independent pada Senin.

Sebagaicontoh, jumlah orang yang melaporkan setidaknya satu masalah kesehatan mental,telah meningkat dari tujuh persen menjadi 18 persen selama pandemi. Untukgender perempuan, angka ini telah meningkat dari 11 persen menjadi 27 persen.

Parapeneliti menyebutkan perbedaan itu bisa jadi karena tuntutan yang lebih besarpada perempuan dalam hal pengasuhan anak, tugas rumah tangga, hingga tuntutanpekerjaan bagi perempuan karier.

Studi inimenemukan bahwa lebih dari sepertiga perempuan (34 persen) yang menjadiresponden, melaporkan kadang-kadang merasa kesepian ketikakebijakan lockdown diberlakukan, sementara 11 persen mengatakanmereka sering merasa kesepian.

Untuk pria,23 persen mengatakan bahwa mereka terkadang kesepian dan hanya enam persenmelaporkan merasa sering kesepian.

Penelitianini didasarkan pada wawancara online menggunakan UK Longitudinal Study.

“Studi awalyang dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 telah menemukan adanya masalahkesehatan mental yang memburuk, khususnya bagi kaum perempuan,” tulis laporanstudi tersebut (Ant-abh).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.