21 April 2025

Get In Touch

BPBD Kota Kediri Bangun Ketangguhan Mitigasi Bencana Libatkan Sekolah

Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 2 Kediri yang dilakukan BPBD Kota Kediri.
Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 2 Kediri yang dilakukan BPBD Kota Kediri.

KEDIRI (Leneteratoday) - Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri membangun ketangguhan mitigasi bencana melibatkan sekolah. Kali ini membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 2 Kediri.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh, mengungkapkan dasar hukum pelaksanaan SPAB ini mengacu Permendikbud No:33/2019. Dalam Permendikbud dijelaskan tujuan pelaksanaan SPAB untuk meningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di satuan pendidikan.

Dia menambahkan, hingga 2023, pihaknya telah merealisasikan pembentukan SPAB untuk 3 sekolah di Kota Kediri. “Sesuai rencana strategis untuk pembentukan SPAB tiap tahun kita targetkan satu sekolah. Di Kota Kediri hingga tahun ini sudah membentuk SPAB di 3 sekolah: SDN Betet 1, SMAN 5 Taruna Brawijaya dan SMAN 2 Kediri,” terangnya saat ditemui, Senin (11/12/23) .

Berlangsung selama 10 hari mulai 8-19 Desember 2023, kegiatan SPAB dipandu narasumber yang kompeten di bidang pemetaan, kebencanaan, dan izin lingkungan. Sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan SPAB, pihaknya juga mengundang semua satuan pendidikan di Kota Kediri melalui zoom meeting.

“Untuk tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan kita undang mengikuti kegiatan kami melalui zoom meeting agar masing-masing sekolah mengetahui bagaimana membentuk SPAB dan cara mengkaji risiko kebencanaan yang ada di sekolahan secara mandiri,” tuturnya.

Ditanya perihal SPAB masuk kurikulum sekolah, Indun mengutarakan masih berkomunikasi Dinas Pendidikan (Dindik) Cabang Wilayah Kota Kediri dan Dindik Kota Kediri. “Untuk masuk kurikulum membutuhkan proses karena masing-masing wilayah harus membentuk sekretaris bersama, namun kita upayakan program ini masuk kurikulum,” ujarnya.

Indun berharap SPAB dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan di Kota Kediri sehingga dapat meminimalisir atau mengurangi risiko apabila terjadi bencana.

Sebagai narasumber, Zela Septikasari menjelaskan untuk mewujudkan SPAB di satuan pendidikan sekolah harus menerapkan tiga pilar; fasilitas sekolah yang aman, manajemen risiko bencana di sekolah dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Selama mengikuti kegiatan, peserta akan dibekali materi tentang kajian risiko bencana, rencana aksi sekolah, program penanggulangan bencana sekolah, pembuatan sistem peringatan dini, rencana evakuasi, prosedur tetap tanggap darurat bencana, hingga simulasi bencana dan integrasi pendidikan bencana dalam satuan pendidikan.

“Ketiga pilar itu menjadi hal wajib untuk mengakomodasi sekolah menjadi sekolah tangguh bencana. Selain itu, yang tidak kalah penting keberlanjutan dimana sekolah harus menjadi sekolah mandiri, memiliki budaya sadar bencana sehingga dapat mengakomodasi kegiatan pada saat pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana,” tandasnya.

Melalui kegiatan ini sekolah diharapkan menjadi mandiri dalam penanggulangan bencana serta memiliki tim siaga sekolah yang dapat bekerja sesuai tupoksi dan fase-fase penanggulangan bencana.

Mewakili pihak sekolah, Wakil Kepala Humas SMAN 2 Kediri Achmad Yusuf mengatakan sekolah akan memperhatikan kenyamanan, melindungi keamanan dan keselamatan seluruh warga sekolah dari dampak buruk bencana.

Selain itu juga memastikan keberlangsungan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan memulihkan kembali fungsi sekolah pasca-bencana. “Dengan SPAB ini tentu kami berharap dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan seluruh warga sekolah saat darurat, memiliki manajemen risiko partisipatif, memiliki perencanaan kesinambungan pendidikan, memiliki standar operasional prosedur (SOP) dan lainnya,” harapnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.