21 April 2025

Get In Touch

Capaian Sub PIN Polio di Kota Kediri Lampaui Target, Dinkes Terus Sweeping

Pelaksanaan Sub Pin Polio, Dinkes Kota Kediri lakukan jemput bola ke sekolah-sekolah.
Pelaksanaan Sub Pin Polio, Dinkes Kota Kediri lakukan jemput bola ke sekolah-sekolah.

KEDIRI (Lenteratoday) - Kendati capaian pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) di Kota Kediri sudah melampaui target sebesar 95,50 %, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan melakukan sweeping pada, 22- 28 Januari 2024 untuk menjangkau sasaran yang belum mendapatkan imunisasi.

Seperti diketahui pelaksanaan Sub PIN Polio putaran pertama dijadwalkan 15-21 Januari 2023 dan putaran kedua 19-25 Februari 2024. Capaian pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Kediri selama sepekan sejak pencanangan, 15 Januari 2024 lalu sudah 95,50 % atau lebih tinggi dari target Pemprov Jawa Timur yakni 95%.

Pemkot Kediri telah menggelontorkan sebanyak 770 vial vaksin yang telah diberikan kepada 32.992 sasaran. Kegiatan Sub PIN Polio dilakukan serentak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, mengingat ditemukannya kasus polio di wilayah tersebut pada akhir 2023.

Berdasarkan kasus tersebut, maka Komite Imunisasi Nasional merekomendasikan pelaksanaan Sub PIN Polio sebanyak dua putaran di seluruh Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Sub PIN Polio adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit polio, hal ini dilakukan karena pada akhir 2023 ada kasus di daerah Bangkalan dan Pamekasan yakni lumpuh layu kemudian dilakukan pemeriksaan ternyata positif polio,” terang dr Muhammad Fajri, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Senin (22/1/2024).

Fajri sangat bersyukur Kota Kediri nol kasus. Dalam pelaksanaan Sub PIN Polio, Dinkes menggerakkan sembilan Puskesmas dibantu mahasiswa kesehatan. Agar lebih optimal, kegiatan yang menyasar anak usia 0 hingga 7 tahun ini dilakukan dengan cara jemput bola dan datang ke Faskes langsung.

“Jadi cara jemput bola, kita datang ke PAUD/TK dan SD tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Selebihnya ada yang secara sadar mendatangi Faskes langsung,” jelas dr Fajri.

Diakui dalam pelaksanaan tak berjalan mulus, pihaknya juga menemukan sejumlah kendala dalam pelaksanaan Sub PIN Polio ini, seperti penolakan dari masyarakat dan ada beberapa anak dalam kondisi tidak bugar sehingga tidak dianjurkan mengikuti imunisasi.

“Target kita minmal memenuhi target di Jatim yakni 95% dan itu sudah tercapai. Harapan Kami di Kota Kediri bisa sampai 97 s.d. 98%,” tegasnya.

Menurut Fajri, hal terpenting dalam mencapai kesuksesan program ini adalah komitmen serta peran masyarakat, terutama para orangtua. “Agar polio ini tidak terjangkit lagi butuh dukungan dari orantua agar menyetujui anak diberikan vaksin supaya masyarakat terutama di Kota Kediri aman tidak terjangkit polio,” tutupnya.

Di lain kesempatan, Rena, orangtua balita berusia 11 bulan yang mengikuti program ini sangat mengapresiasi program Sub PIN Polio. Menurutnya, kegiatan yang telah diikuti di Posyandu RT 26/ RW 05 Kelurahan Bandar Lor tersebut berjalan dengan lancar.

“Saya apresiasi sekali sinergitas antara nakes dengan kader Posyandu sangat baik. Kesiapan nakes juga sudah bagus, kader-kadernya sudah prepare bekerjasama dengan baik,” ujarnya.

Saat mengikuti imunisasi, Rena bersyukur karena sang anak sangat kooperatif saat diajak imunisasi, maka dari itu dia berharap agar anak-anak di Kota Kediri bisa terbebas dari penyakit polio.

“Kami mengucapkan terima kasih dengan adanya program ini semoga anak-anak bisa sehat tidak ada KLB (Kejadian Luar Biasa) lagi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.