17 April 2025

Get In Touch

Inggris dan AS Kompak ‘Serang’ Jaringan Keuangan Hamas

Gambar yang disediakan oleh Angkatan Laut AS ini menunjukkan sebuah pesawat diluncurkan dari USS Dwight D. Eisenhower (CVN 69) selama operasi penerbangan di Laut Merah, 22 Januari 2024. (afp)
Gambar yang disediakan oleh Angkatan Laut AS ini menunjukkan sebuah pesawat diluncurkan dari USS Dwight D. Eisenhower (CVN 69) selama operasi penerbangan di Laut Merah, 22 Januari 2024. (afp)

LONDON (Lenteratoday) - Inggris dan Amerika mengumumkan babak baru terkait Hamas. Tokoh dan entitas penting yang terlibat dalam kepemimpinan dan operasi keuangan kelompok perlawanan Palestina tersebut diberi sanksi terkoordinasi.

Lima tokoh penting dan entitas yang terlibat dalam kepemimpinan dan jaringan keuangan Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) menjadi sasaran sanksi baru Inggris, kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Inggris.

"Sanksi ini mengirim pesan yang jelas kepada Hamas --Inggris dan mitra-mitra kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada tempat persembunyian bagi mereka yang mendanai kegiatan teroris," kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron setelah keputusan tersebut dikutip Selasa (23/1/2024)..

"Untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza, Hamas tidak bisa lagi berkuasa dan mengancam Israel. Dengan mengganggu jaringan keuangan yang menopang Hamas, termasuk dari Iran, sanksi ini mendukung tujuan penting tersebut," ujarnya.

Mereka yang jadi sasaran pembekuan aset Inggris dan embargo senjata yang ditargetkan terhadap Hamas sekarang termasuk Zuheir Shamlakh, Ahmed Sharif Abdallah Odeh, Ismail Barhoum, Hassan Al-Wardian, dan Jamil Yusuf Ahmad Aliyan.

Selain pembekuan aset dan embargo senjata, pengumuman yang disiarkan resmi Senin (23/1/2024) waktu setempat itu, juga membuat individu-individu dikenakan larangan bepergian sehingga tidak bisa masuk ke Inggris.

Diketahui, Israel melancarkan serangan mematikan ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober -- menyusul serangan lintas batas oleh Hamas, menewaskan sedikitnya 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah membuat 85 persen penduduk menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, dan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sumber: Anadolu,ist|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.