20 April 2025

Get In Touch

Mahasiswa di Surabaya Buat Alat Canggih untuk Tingkatkan Efisiensi Pengolahan Bawang

Tim mahasiswa ITS yang diketuai oleh M Aldi Nugroho usai melakukan pengujian pada alat pengupas dan pemotong bawang otomatis rancangannya.
Tim mahasiswa ITS yang diketuai oleh M Aldi Nugroho usai melakukan pengujian pada alat pengupas dan pemotong bawang otomatis rancangannya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat alat pengupas dan pemotong bawang otomatis. Inovasi 5 orang mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi produksi di sektor pengolahan bawang.

M Aldi Nugroho selaku ketua tim menjelaskan, alat ini memanfaatkan motor dalam proses pengupasan kulit bawang. “Motor ini akan membuat bawang di dalam mesin saling bersentuhan dan membuat kulit arinya terkelupas,” jelasnya, Rabu (31/01/2024).

Aldi menuturkan, alat pengupas dan pemotong bawang otomatis ini akan memanfaatkan aliran air untuk memisahkan kulit bawang yang telah terkelupas sebelumnya.

Bahkan untuk meminimalkan penggunaan air, alat ini juga dilengkapi dengan pompa sirkulasi agar air dapat digunakan berulang kali.

Setelah proses pemisahan kulit bawang selesai, alat ini juga akan membawa bawang menuju proses terakhir, yaitu pemotongan.

"Untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna, kami melengkapi alat ini dengan fitur penyesuaian ketebalan hasil pemotongan. Ketebalan dari pemotongan bawang di alat ini dapat diatur antara 1, 2, atau 3 milimeter,” ucap Aldi.

Aldi juga menyebutkan bahwa alat ini dilengkapi beberapa teknologi lainnya, seperti baterai valve regulated lead acid  (VRLA) dan sensor proximity

"Baterai VRLA pada alat ini berfungsi sebagai tenaga cadangan apabila sewaktu-waktu terjadi mati listrik. Dengan baterai VRLA ini, alat tersebut dapat digunakan selama dua jam,” tambahnya.

Sementara sensor proximity digunakan untuk mendeteksi volume tangki pada alat tersebut. Tujuannya agar mesin mampu menghentikan proses apabila sensor sudah mendeteksi bahwa tangki pada alat sudah melebihi kapasitasnya. 

“Alat ini mampu menampung hingga lima kilogram bawang dan prosesnya memakan waktu empat menit per kilogram,” ucapnya.

Berkat inovasi ini, Aldi dan timnya berhasil meraih medali perunggu pada Pekan Ilmiah Nasional ke-36 untuk kategori presentasi di kelas Program Kreativitas Mahasiswa - Karya Inovatif (PKM-KI). 

"Ke depan, kami berencana mengembangkan alat ini dengan mendirikan sebuah startup. Startup ini nantinya akan bergerak di bidang pengolahan bawang, khususnya untuk pengupasan dan pemotongan,” tukasnya. 

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.