19 April 2025

Get In Touch

Ketua TP PKK Surabaya Targetkan 100 ribu Imunisasi per Hari di Sub-PIN Polio Putaran Kedua

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani saat memberikan imunisasi polio pada Sub PIN Polio putaran kedua.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani saat memberikan imunisasi polio pada Sub PIN Polio putaran kedua.

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak di 31 Kecamatan. Pelaksanaan Sub PIN Polio  putaran kedua ini diperuntukkan untuk anak usia 0-8 tahun kurang satu hari.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, Sub PIN Polio putaran kedua  untuk melengkapi imunisasi Polio yang diselenggarakan pada putaran pertama, 15-21 Januari 2024 lalu. 

Bahkan pada pelaksanaan kali ini, Rini berharap, Sub PIN Polio Putaran kedua bisa mencapai target 100.000 lebih dalam sehari. Pasalnya, Sub PIN Polio putaran pertama sebelumnya bisa sampai melebihi target 100.000 dalam sehari.

“Saya berharap semua anak-anak di Kota Surabaya wajib untuk mengikuti Polio. Karena kita melihat dari efeknya apabila terkena Polio, dia bisa lumpuh seumur hidupnya, maka dari itu jika (imunisasi) sudah ikut, yang kedua juga harus ikut. Kalau yang pertama dapat, kemudian yang kedua nggak dapat, nanti nggak maksimal,” kata Rini, Selasa (20/02/2024).

Untuk itu, Rini menghimbau kepada seluruh orang tua untuk tidak perlu khawatir atau ragu dengan imunisasi Polio ini. Sebab, imunisasi ini aman bagi anak, dan baik untuk mencegah terjadinya kelumpuhan terhadap anak akibat penyakit Polio. 

Ia juga mengungkapkan, efek dari polio akan berdampak buruk bagi anak, jika tidak dilakukan pencegahan sejak dini. Karena bila terjangkit, maka anak akan mengalami kelumpuhan total dan akan berdampak tidak baik bagi masa depan anak-anak di Kota Surabaya. 

“Ini gejalanya cukup cepat, langsung lumpuh itu. Terkadang, orang tua itu tidak sadar, dianggapnya penyakit biasa, padahal efeknya adalah dia lumpuh. Kalau sudah lumpuh, tidak bisa disembuhkan, itu lah yang kita hindari, kita cegah,” tukasnya. 

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.