20 April 2025

Get In Touch

Badan Cuaca PBB: El Nino Mulai Melemah, Namun akan Bertahan Pada Suhu Tinggi

Seorang pria berjalan melewati bangkai domba yang mati akibat kekeringan yang disebabkan oleh El Nino (7/4/2016) di kota Marodijeex, Hargeysa selatan, di wilayah semi-otonom Somalia utara, Somaliland. (Foto: Reuters/Feisal Omar)
Seorang pria berjalan melewati bangkai domba yang mati akibat kekeringan yang disebabkan oleh El Nino (7/4/2016) di kota Marodijeex, Hargeysa selatan, di wilayah semi-otonom Somalia utara, Somaliland. (Foto: Reuters/Feisal Omar)

JENEWA (Lenteratoday) - Pola cuaca El Nino telah mulai melemah namun akan terus mendorong suhu di atas rata-rata di seluruh dunia, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan pada hari Selasa (5/3/2024).

El Nino adalah fenomena cuaca yang terjadi secara alamiah yang terkait dengan gangguan pola angin yang berarti suhu permukaan laut yang lebih hangat di Pasifik timur dan tengah.

El Nino, yang terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan dan dapat memicu fenomena cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan, siklon tropis, dan kekeringan yang berkepanjangan.

Juru bicara WMO Claire Nullis mengatakan bahwa El Nino telah mencapai puncaknya pada bulan Desember dan akan tercatat sebagai salah satu dari lima El Nino terparah dalam sejarah.

"Sekarang ini secara bertahap melemah, tetapi jelas akan terus berdampak pada iklim global dalam beberapa bulan mendatang," katanya kepada para wartawan di Jenewa.

"Kami memperkirakan suhu di atas normal dalam beberapa bulan mendatang, antara bulan Maret dan Mei, dan secara keseluruhan di sebagian besar wilayah daratan."

Dalam komentar terpisah, Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo mengatakan bahwa El Nino turut berkontribusi terhadap rekor suhu baru-baru ini.

"Setiap bulan sejak Juni 2023 telah mencetak rekor suhu bulanan baru - dan 2023 sejauh ini merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat," kata Saulo dalam sebuah pernyataan.

"El Nino telah berkontribusi pada rekor suhu ini, tetapi gas rumah kaca yang memerangkap panas jelas merupakan penyebab utamanya."

WMO mengatakan bahwa ada sekitar 60 persen kemungkinan El Nino akan bertahan dari bulan Maret sampai Mei dan 80 persen kemungkinan kondisi netral, bukan El Nino atau La Nina, pada bulan April sampai Juni.

Ada kemungkinan La Nina - pola cuaca yang ditandai dengan suhu yang sangat dingin di Samudra Pasifik - berkembang di akhir tahun, tetapi kemungkinannya masih belum pasti, kata WMO. (*)

Sumber: Channel News Asia
Penerjemah: Lambang (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.