21 April 2025

Get In Touch

Tradisi Penyatuan Air dari 7 Sumber Awali Proses Perayaan Hari Jadi ke-1.220 Kabupaten Kediri

Prosesi pengambilan air dari salah satu sumber sebagai tanda awal perayaan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri.
Prosesi pengambilan air dari salah satu sumber sebagai tanda awal perayaan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri.

KEDIRI(Lenteratoday)- Pada 25 Maret 2024 mendatang, Kabupaten Kediri genap berusia 1.220 tahun. Pemkab Kediri mengawali kegiatan dengan penyatuan air dari 7 sumber.

Tradisi yang sudah 3 tahun terakhir berajalan merupakan wujud doa agar wilayah dengan penduduk sekitar 1,6 juta jiwa ini mendapatkan pitulungan (pertolongan) dari Tuhan.

“(Diambil) tujuh sumber itu, karena mengingat tujuh itu (melambangkan) pitulungan. Jadi ada tujuh sumber yang akan kita ambil dalam setiap tahun,” jelas Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Nurvika Maharani dalam keterangan resminya Minggu (10/3/2024). Diketahui, salah satu air berasal dari Sumber Sugih Waras, Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih yang proses pengambilannya pada Kamis, (7/3/2024).

Dalam perayaan hari jadi Kabupaten Kediri, kata Nurvika, diawali prosesi sesuci tirta tersebut. Kemudian air-air tersebut akan disatukan dalam sebuah wadah tertentu yang digunakan dalam prosesi basuhan Forkopimda di acara inti hari jadi.

Menurutnya, kekayaan sumber mata air di Bumi Panjalu sangat melimpah yang memungkinkan setiap tahun air yang diambil berasal dari sumber yang berbeda. Hal ini sekaligus untuk mengenalkan berbagai potensi sumber mata air di Kabupaten Kediri.

“Setelah (air) terkumpul semua akan kita jadikan satu, untuk prosesi wijikan Mas Bup (sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) dan Forkopimda pada acara prosesi hari jadi,” urainya.

Nurvika menjelaskan tahun ini pengambilan enam sumber mata air dilakukan selama tiga hari, yakni 6-8 Maret 2024. Sementara satu sumber air dari Desa Siman akan dilaksanakan menjelang prosesi inti.

Setiap proses pengambilan air tersebut diikuti dengan doa bersama dan kenduri yang disediakan sayuran, ingkung, hingga tumpeng yang difilosofikan sebagai bentuk gemah ripahnya Kabupaten Kediri.

Adapun air 7 sumber yang diambil prosesi di tahun ini yakni Adipati Panjer,Sumber Ubalan Plosoklaten, Sumber Sugihwaras Dukuh Ngadiluwih, Sumber dari lingkungan Makam Gus Miek Ngadi Mojo, Sumber Kembangan Paron Ngasem, Sendang Tirto Kamandanu Pamenang Pagu, serta sumber dari Desa Siman.

Senada dengan Nurvika, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok mengatakan prosesi ini tak hanya sebagai wujud penyatuan elemen, namun juga sebagai wasilah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.

Pasalnya, dari setiap sumber yang diambil dipercaya memiliki sejarah hingga kearifan lokal yang dapat membawa keberkahan. Salah satu sumber Sendang Tirto Kamandanu yang sudah banyak dikenal berbagai kalangan sebagai peninggalan Prabu Jayabaya.

Pihaknya berharap tradisi pengambilan air dari 7 sumber ini bisa terus dilakukan mengingat hal ini merupakan akar budaya Kabupaten Kediri yang harus dijaga kelestariannya.

“Semoga di hari jadi ke-1220 menjadikan Kabupaten Kediri gemah ripah loh jinawi, ayem tentrem, bahagia semuanya, dan semakin maju dengan Kediri Berbudaya,” katanya.

Reporter: Gatot Sunarko/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.